REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, memandang pernyataan Presiden Joko Widodo terkait pemisahan antara politik dan agama tersebut tidak berkaitan dengan situasi perpolitikan saat ini. Dia juga menilai pernyataan orang nomor satu di republik ini bukan terpengaruh oleh kasus pejawat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
“Saya tidak melihatnya begitu. Pernyataan itu tidak ada kaitannya dengan kondisi politik saat ini, terutama soal Ahok. Bukankah Jokowi sudah merevisi pernyataannya?” ungkap Baidowi saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (10/3).
Namun bagaimana pun juga kata Baidowi, konteks pembicaraan Joko Widodo adalah lebih luas untuk sistem politik d Indonesia. Bahwa, sudah jelas dalam pancasila sila pertama, negara berdasarkan ketuhanan yang maha esa. Baidowi juga menjabarkan, arti dari sila pertama itu menunjukkan bahwa prinsip negara Indonesia tidak ada pemisahan dengan agama.
Maka dengan demikian, Baidowi memiliki keyakinan bahwa konteks pembicaraan tersebut tak khusus terkait DKI Jakarta tapi Indonesia secara umum. Tidak hanya itu, dia menegaskan agama dan politik di Indonesia sudah lama berjalan seiring. Sebagai contoh adalah, kemerdekaan Republik Indonesia atas para penjajah tidak luput dari jasa ulama dan umat Islam.
"Sehingga sangat tidak dibenarkan apabila perpolitikan di Indonesia harus dipisahkan dari agama," tegasnya.