REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kondisi Kinara (4), satu-satunya korban selamat dalam pembunuhan sekeluarga di Medan, perlahan membaik. Anak perempuan malang ini masih dirawat secara intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Medan pascakejadian yang dialaminya.
"Kondisi saat ini stabil. Detailnya nanti kami serahkan ke Kabid Humas Polda Sumut," kata Kepala RS Bhayangkara Medan AKBP Nyoman Eddy Purnama Wirawan, Senin (10/4).
Eddy mengatakan, hingga saat ini, Kinara masih kerap mengigau saat tidur. Hal ini, menurutnya, terjadi karena trauma yang dialami oleh anak tersebut. "Dia masih sering mengigau," ujar Eddy.
Selama proses pemulihan fisik dan psikis, Eddy mengatakan, Kinara akan didampingi oleh keluarganya. Pihak rumah sakit pun, lanjutnya, akan menyiapkan tim medis yang diisi dokter spesialis anak, spesialis penyakit dalam dan psikolog. "Sudah kami siapkan tim untuk merawat korban," kata Eddy.
Untuk mempercepat pemulihan, Eddy mengatakan, pihak rumah sakit akan membatasi tamu yang datang menjenguk Kinara. "Kami batasi dulu kunjungan agar dia cepat pulih karena fisik dan psikologisnya masih trauma," ujar dia.
Seperti diketahui, lima orang yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Jl Mangaan Gang Banteng, Mabar, Medan Deli, Medan, Ahad (9/4) pagi. Lima korban pembunuhan tersebut, yakni pasangan suami istri Riyanto (40) dan Sri Ariyani (40), kedua anak mereka, Naya (14) dan Gilang (8) serta mertua Riyanto, Sumarni (60).
Mereka ditemukan tewas dengan luka akibat senjata tajam. Sementara putri bungsu Riyanto dan Yani, Kinara (4), selamat dalam pembantaian tersebut. Saat ini, kondisi balita malang yang sempat kritis itu terus membaik dan masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.
Baca juga, Polisi Sebut Pembunuhan Satu Keluarga di Medan Terencana.