REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN Persero menunda pengerjaan sejumlah proyek listrik di Pulau Jawa. Direktur Pengadaan PLN, Iwan Supangkat mengatakan salah satu proyek yang ditunda adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap atau PLTGU Jawa 5 berkapasitas 2x1.000 MW di Serang Banten.
"Yang belum di pipeline itu Jawa 10, 1.600, Jawa 13, 1.600, itu kan belum jadi. Kita tata kembali termasuk Jawa 5," kata Iwan saat ditemui di kantor Ditjen Ketenagalistrikan, di Jakarta, Senin (10/4).
Iwan menjelaskan alasan penundaan karena pertumbuhan penyerapan listrik di Pulau Jawa sangat rendah. Dengan beberapa proyek yang sudah berjalan, kata dia, cukup memenuhi kebutuhan listrik di Pulau Jawa hingga 2020.
Menurutnya, dari pembangkit yang sudah tender dan konstruksi terdapat pasokan sekitar 13 ribu megawatt. Menurut dia, itu cukup memenuhi kebutuhan listrik di pulau Jawa. Sementara yang lain masih dalam perhitungan PLN. "Kita simpan dulu. Malah bisa nggak muncul lagi (proyek PLTGU Jawa 5)," tuturnya.
Jika dibangun, PLTGU Jawa 5 akan menjadi salah satu pembangkit dengan kapasitas terbesar di Asia Tenggara dengan daya 2x1.000 MW serupa PLTGU Batang. Dalam RUPTL, Jawa 5 ditargetkan bisa beroperasi secara komersial pada 2019.
Sebelumnya Menteri ESDM Ignasius Jonan menyebut pasokan listrik di Pulau Jawa mengalami kelebihan 5 GW. Ia mengharapkan PLN tidak membuat tender baru dalam proyek listrik, cukup melanjutkan kontrak yang telah dibuat. Dalam program 35 ribu MW, kebutuhan listrik pulau Jawa sekitar 22 ribu MW. Namun rendahnya penyerapan membuat area tersebut justru kelebihan pasokan.
Baca juga: PLN Setop Tender Baru untuk Proyek Listrik di Pulau Jawa