REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Tinggi Ulama Arab Saudi Prof Syeikh Sulaiman bin Abdullah Abal Khail mengajak ulama Aceh meningkatkan peran serta menyampaikan informasi tentang Islam serta mempersatukan umat.
"Peran serta ulama Aceh harus lebih ditingkatkan serta menyampaikan informasi bahwa Islam adalah agama yang tinggi," kata Prof Syeikh Sulaiman di Banda Aceh, Senin (10/4).
Pernyataan tersebut disampaikan Prof Syeikh Sulaiman dalam pertemuan dengan unsur Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh. Pertemuan itu turut dihadiri Ketua MPU Aceh Prof Muslim Ibrahim dan para anggota lembaga tersebut. Didampingi Prof Muslim, Prof Syeikh Sulaiman mengatakan, Islam sebagai agama yang tinggi itu terlaksana jika ulamanya berperan dengan baik.
Selain itu, ia juga mengajak ulama Aceh menyampaikan informasi tentang Islam dengan baik. Terutama mengantisipasi anggapan bahwa Islam adalah agama yang ekstrem. "Islam itu bukan agama seperti yang dinilai negatif. Islam itu menghormati sesama. Dan Islam mengajarkan untuk menghormati non-Muslim, apalagi Muslim," kata dia.
Prof Syeikh Sulaiman menilai, ulama Aceh sudah berperan cukup baik terhadap perkembangan Islam di provinsi ujung barat Indonesia tersebut. "Namun, peran ini harus lebih ditingkatkan, terutama dalam mempersatukan umat Islam di Aceh, dan Indonesia pada umumnya," kata Prof Syeikh Sulaiman.
Prof Syeikh Sulaiman yang juga penasihat Raja Salman, hadir di Aceh dalam rangka menghadiri wisuda lulusan Lembaga Khadimul Haramain Asy-Syarifain Raja Abdullah bin Abdul Aziz untuk pendidikan Islam dan Bahasa Arab (LIPIA) Banda Aceh. Selain sebagai anggota Dewan Tinggi Ulama Arab Saudi, Prof Syeikh Sulaiman juga merupakan Rektor Universitas Imam Muhammad bin Su'ud, Riyad, Arab Saudi. LIPIA Banda Aceh berada di bawah naungan Universitas Imam Muhammad bin Su'ud.
Kedatangan Prof Syeikh Sulaiman disambut langsung Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blangbintang, Aceh Besar.