Selasa 11 Apr 2017 09:36 WIB

Massa Kontra Ahok Minta Jaksa Agung Mundur

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi memasang kawat berduri untuk memisahkan ruas utara dan selatan Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan jelang sidang tuntutan terdakwa penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama, Selasa (11/4).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Polisi memasang kawat berduri untuk memisahkan ruas utara dan selatan Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan jelang sidang tuntutan terdakwa penistaan agama Basuki Tjahaja Purnama, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang sidang penistaan agama yang melibatkan Pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Auditorium Kementrian Pertanian, demonstran ormas-ormas Islam mulai berorasi di depan auditorium, Jalan Harsono RM, Selasa (11/4).

Semakin siang, ormas Islam terlihat mulai bertambah. Puluhan massa kontra Ahok mendengarkan orasi dari tokoh mereka dari atas mobil. Berulang kali, massa kontra Ahok menyerukan takbir. Tak lupa, mereka pun mengibarkan bendera ormas mereka, seperti Parmusi dan API Jabar.

Dalam orasinya, massa kontra Ahok mengapresiasi kinerja Majelis Hakim PN Jakut yang tidak menunda sidang. Sementara, mereka menuntut diberhentikannya Jaksa Agung. Pasalnya, mereka menilai Jaksa Agung justru mengabulkan permintaan Polda Metro Jaya untuk menunda sidang. "Kacau tidak,?" kata orator.

Bahkan, dalam orasi tersebut, massa kontra Ahok tersebut mengancam persidangan. Mereka mengancam akan maju apabila pembacaan tuntutan tidak jadi dilaksanakan hari ini.

Sejumlah massa kontra ahok yang pria pun maju mendekati kawat berduri. Begitu pula dari kepolisian.  Sementara di sisi utara, massa pro ahok terlihat belum banyak. Massa dengan baju kotak-kotak merah khas Ahok itu justru santai menikmati hidangan yang dijajakan pedagang asongan.

Baca juga,  Polda Metro Jaya Minta Sidang Pembacaan Tuntutan Ahok Ditunda.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement