Rabu 12 Apr 2017 07:41 WIB

Presiden UEFA Dukung Penundaan Laga Dortmund Vs Monaco

Rep: Febrian Fachri/ Red: Israr Itah
Aleksander Ceferin
Foto: EPA/MARTIN DIVISEK
Aleksander Ceferin

REPUBLIKA.CO.ID, DORTMUND -- Presiden UEFA Aleksander Ceferin mendukung agar leg pertama babak perempat final Liga Champions antara Borussia Dortmund menjamu AS Monaco ditunda sementara waktu. Ceferin ingin situasi di Kota Dortmund kondusif dulu pasca ledakan yang mengenai bus tim Dortmund.

"Keputusan penundaan (laga Dortmund vs Monaco) sudah tepat. Kita semua harus selalu memperioritaskan keselamatan semua tim, ofisial dan fan," kata Ceferin, dikutip dari laman resmi UEFA, Rabu (12/4).

Sebagai pimpinan UEFA, pria asal Slovenia itu sangat terganggu dengan adanya ulang pihak tak bertanggung jawab sebagai dalang peristiwa pengebomam. Karena hal akibatnya melukai insan sepak bola yang awalnya hendak dinikmati masyarakat banyak. Adanya peristiwa ini mengingatkan publik terhadap teror bom di dekat Stade de France Kota Paris di akhir 2015 lalu. Di mana teror membuat ketakutan orang untuk datang ke Stadion.

"Semuanya terganggu dengan peristiwa ini," ujar Ceferin.

Ceferin juga meminta pihak Dortmund dan Monaco bersabar lebih dulu atas kejadian ini. UEFA, kata dia, akan segera mencari solusi agar agenda kompetisi yang diikuti Der Borussien dan Les Rouge et Blanc tidak terganggu.

Namun akun Twitter Dortmund sempat mencicit tentang jadwal ulang laga. Pertandingan akan digelar tengah pekan depan.

Bus tim Borussia Dortmund diserang oleh bom pada Selasa (11/4) menjelang pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions kontra AS Monaco, Rabu dini hari WIB. Bos yang ditumpangi tim Dortmund diledakkan di jalan utama Distrik Hoechsten, dalam perjalanan menuju kandang mereka di Signal Iduna Park. Lokasi ledakan dengan stadion sekira 10 km.

Baca juga: Polisi Belum Temukan Motif Peledakan Bus Tim Borussia Dortmund

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement