REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Angkatan Laut Jepang berencana bergabung dengan militer AS untuk melakukan latihan gabungan di Samenanjung Korea. AS telah mengerahkan peralatan tempur yang dipimpin oleh kapal induk USS Carl Vinson ke wilayah itu. Kehadiran kapal perang ini sekaligus untuk unjuk kekuatan militer kepada Korea Utara.
Dua sumber militer Jepang mengatakan, Japanese Maritime Self Defence Force (MSDF) dapat melakukan pendaratan helikopter di kapal-kapal tempur AS itu untuk melakukan latihan militer gabungan. Hal itu bisa dilakukan saat USS Carl Vinson dan kapal-kapal pengawalnya melewati perairan di dekat wilayah Jepang.
"Jepang ingin mengirimkan beberapa kapal perusak saat Carl Vinson memasuki Laut Cina Timur," kata salah satu sumber.
Namun, para pejabat MSDF tidak segera merespons saat dimintai komentar. Gabungan kekuatan angkatan laut AS dan Jepang di dekat wilayah Cina bisa mengganggu Beijing. Beijing dan Tokyo pernah terlibat sengketa wilayah, dengan memperebutkan pulau tak berpenghuni di dekat Taiwan.
Unjuk kekuatan angkatan laut dilakukan Tokyo setelah Jepang prihatin akan pengembangan rudal balistik Korea Utara. Tokyo juga khawatir ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan melakukan tindakan sepihak untuk melawan Korea Utara.
Korea Utara masih secara teknis berperang dengan Amerika Serikat dan sekutunya, Korea Selatan, setelah konflik 1950-1953. Konflik kedua negara berakhir dengan gencatan senjata, bukan dengan perjanjian damai.
Sebelumnya, USS Carl Vinson dan kapal-kapal tempur AS membatalkan rencana kunjungan ke Australia, yang berlayar dari Singapura. Kapal seberat 100 ribu ton ini didukung oleh dua reaktor nuklir dan membawa hampir 100 pesawat.
Sementara angkatan laut Jepang merupakan pasukan terbesar kedua di Asia setelah Cina. Jepang memiliki kapal-kapal perusak yang mampu membawa empat helikopter besar.