REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tepat pukul 00.15 WIB tadi malam, sembilan santri dari yayasan Askar Kauny berangkat ke Mesir. Enam di antaranya adalah penerima beasiswa Tahfizhul Quran. Mereka didampingi pengasuh Ma’had Askar Kauny Mesir, Ustaz Jamaluddin Junaedi.
Keenam santri penerima beasiswa ini merupakan santri-santri yang lolos seleksi akademik, kemampuan hafalan dan akhlak selama menjadi santri di Ma’had Askar Kauny dan selama 1 pekan masa karantina yang telah diadakan pada bulan Januari lalu.
Sebelum melepas total sembilan santri, dalam kesempatan terpisah Ustaz Bobby Herwibowo, pimpinan Yayasan Askar Kauny menjelaskan, sembilan santri nanti akan menjalani program Tahfizh Quran, Hadits, Bahasa Arab dan Qiraat selama 6 bulan sampai 2 tahun di Mesir.
"Bekerja sama dengan Lembaga Wahatul Furqan pimpinan Syeikh Ibrahim Amin, di Mesir para santri akan dibimbing secara intensif agar ketika pulang nanti mereka sudah menuntaskan hafalan Alquran 30 juz beserta maknanya dengan mutqin dan hafal ribuan hadits, lengkap dengan matan, sanad dan perawinya," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (12/4).
Dalam acara pelepasan yang diadakan di Masjid Nurul Barkah di area Bandara Internasional Soekarno-Hatta Ust. Jamaluddin Junaedi menjelaskan bahwa para santri juga akan menjalani pendidikan formal di Al Azhar, menyesuaikan dengan latar belakang pendidikan para santri di Indonesia. "Ini dimaksudkan agar mereka tak hanya menguasai ilmu agama namun juga ilmu-ilmu dan keahlian umum," katanya.