REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsultan politik Anies-Sandi, Eep Saefulloh Fatah, tertawa saat ditanya hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dirilis hari ini, Rabu (12/4). Eep mengaku, hasil survei Polmark Indonesia berbeda jauh dengan hasil survei SMRC.
"Jauh beda, hahaha," kata Eep dengan penekanan kata 'jauh' sebelum memasuki arena debat kandidat Pilkada DKI putaran kedua di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan.
Namun, Eep enggan menjelaskan lebih detail terkait hasil surveinya. Ia hanya mengaku sudah mendapat hasil survei terbaru peta dukungan masyarakat Ibu Kota dalam Pilkada DKI putaran kedua. Survei internal itu tak akan dipublikasi karena untuk kepentingan internal.
Polmark Indonesia yang digawangi Eep merupakan lembaga konsultan pasangan Anies-Sandi dalam Pilkada DKI. Sejak awal, dia menyatakan bahwa lembaga surveinya disewa untuk menjadi konsultan politik selama Pilkada berlangsung.
SMRC hari ini merilis hasil survei terbarunya terkait elektabilitas atau tingkat keterpilihan kedua pasangan calon menjelang pemilihan 19 April mendatang. Hasilnya, elektabilitas Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat hanya terpaut 1 persen.
Pasangan Ahok-Djarot elektabilitasnya 46,9 persen dan Anies-Sandi sebesar 47,9 persen. Sementara yang belum tahu dan tidak menjawab sebanyak 5,2 persen.
Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 800 orang, yang dipilih dengan metode stratified random sampling. Jumlah sampel yang dapat diwawancara secara valid sebanyak 446 responden dan data inilah yang dianalisis. Survei dilakukan 31 Maret-5 April 2017 dan diwawancara secara tatap muka. Margin of error survei sebesar 4,7 persen.