Rabu 12 Apr 2017 20:17 WIB

Kapolda DIY Hadiri Seminar Cyber Law 4 AMIK BSI Yogyakarta

Direktur BSI Naba Aji Notoseputro saat menghadiri seminar Cyber Law 4 AMIK BSI Yogyakarta.
Foto: Dok BSI
Direktur BSI Naba Aji Notoseputro saat menghadiri seminar Cyber Law 4 AMIK BSI Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- AMIK BSI Yogyakarta bersama Polda DIY kembali menyelenggarakan Seminar Cyber Law.  Seminar yang bertajuk Impelementasi UU ITE untuk Mencegah Hoax di Media Sosial ini diselenggarakan di Tara Hotel Jalan Magelang,Yogyakarta, Rabu (12/4/2017).

Seminar Cyber Law yang telah terselenggara keempat kalinya ini dihadiri oleh Kapolda DIY Brigjen Polisi Drs Ahmad Dofiri MSi, Direktur BSI Naba Aji Notoseputro serta Dr  Mochammad Wahyudi, MM, MKom, MPd, CEH, CHFI sebagai nara sumber.

Saat membuka seminar, Kapolda DIY Brigjen Polisi Drs Ahmad Dofiri MSi di hadapan puluhan peserta, mengingatkan masyarakat Yogyakarta untuk tetap cerdas saat beraktivitas di dunia maya.

Menurut Kapolda, saat ini cukup banyak kasus di DIY yang berkaitan dengan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang ditangani Polda DIY. Sebagian besar didominasi kasus penipuan belanja online, pencemaran nama baik hingga pornografi yang sebagian besar korbannya dari pelajar dan mahasiswa.

 

Dofiri menambahkan,  Polda DIY berusaha menenggakkan UU ITE sebagai sosialisasi dan pembelajaran bagi masyarakat untuk taat kepada  peraturan-peraturan pembatas. Seperti kasus pembuatan meme polisi, walaupun dibully kasusnya tetap diproses oleh Polda DIY.

Selain itu, Kapolda juga mengingatkan bahwa masyarakat harus cerdas dalam menerima informasi yang berada di dunia maya. Menurutnya, saat ini sulit untuk membedakan antara berita hoax (bohong) dan berita yang benar di sosial media. Dengan mengecek ulang kebenaran berita, diharapkan masyarakat semakin bijak dan cerdas dalam memilah berita.

“Saat ini dunia nyata ya dunia maya dan apa yang disampaikan di dunia maya tak selalu benar. Oleh karenanya, kita harus kroscek saat mendapatkan informasi apapun di sosial media, jadi masyarakat yang cerdas,” pungkasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement