REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Rabu (12/4), mengatakan, banjir bandang yang terjadi di Aceh Tenggara sejak Selasa (11/4) menyebabkan 298 rumah mengalami kerusakan. Di antaranya 127 unit rumah rusak berat, 91 unit rumah rusak sedang dan 80 unit rumah rusak ringan.
Daerah yang paling parah terdampak banjir bandang, kata dia, adalah Desa Suka Makmur Kecamatan Semadam dimana terdapat 31 rumah rusak berat, 20 rumah sedang dan 15 rumah rusak ringan. Sedangkan di Desa Kayu Mbelin Kecamatan Lawe Sigala-Gala terdapat 29 rumah rusak berat, 41 rumah rusak sedang. "Ribuan masyarakat terdampak oleh banjir bandang," ujar Sutopo.
Sutopo juga menambahkan, akibat banjir, dua orang meninggal. Keduanya Boru Panjaitan (80) dan Terang Panjaitan (18), meninggal dunia setelah hanyut dalam banjir. "Satu orang masih dalam pencarian, sedangkan tiga orang yang hanyut sudah berhasil ditemukan dalam kondisi pingsan.
Seperti diberitakan sebelumnya, hujan berintensitas tinggi dalam durasi cukup lama serta adanya banjir kiriman di bagian hulu menyebabkan banjir bandang menimpa dua kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara pada Selasa (11/4) pukul 18.00 WIB. Banjir bandang membawa material lumpur dan kayu-kayu menimbulkan korban jiwa dan kerusakan.
Banjir berlangsung secara cepat. Terdapat delapan desa di dua kecamatan yang terdampak langsung banjir bandang yaitu Kecamatan Semadam meliputi Desa Suka Makmur dan Desa Lawe Beringin, sedangkan di Kecamatan Lawe Sigala-Gala melanda Desa Lawe Rakat, Lawe Kesumpat, Batu Dua Ratus, Lawe Sigala Barat, Kayu Mbelin, dan Lawe Tua Gabungan.
Banjir juga melanda 11 desa di Kecamatan Arongan Lambalek dan Kecamatan Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat Pemerintah Aceh pada Rabu (12/4) pukul 13.35 WIB. Sekitar 588 kepala keluarga atau 1.784 jiwa terdampak banjir. Penanganan dan pendataan dampak banjir masih dilakukan oleh BPBD Aceh Barat.