REPUBLIKA.CO.ID,DAMASKUS -- Rusia menduga kelompok pemberontak sedang menyiapkan serangan gas kimia dan kembali menyalahkan rezim Suriah. Menurut Rusia, tindakan itu dilakukan untuk memprovokasi Amerika Serikat (AS) agar kembali menyerang Suriah.
Staf jenderal militer Rusia Kolonel Jenderal Sergey Rudskoi meyakini kelompok pemberontak masih menyimpan senjata kimianya di Khan Sheikhoun, pangkalan udara Jira, Aleppo barat dan juga di Ghouta.
"Pemberontak itu ingin membuat dalih baru untuk menyalahkan rezim Suriah yang menggunakan senjata kimia dan memprovokasi serangan baru dari AS," katanya seperti dikutip dari Belfast Telegraph, Rabu (12/4)
Seperti diketahui AS baru saja menyerang pangkalan udara Shayrat Suriah sebagai bentuk respons atas serangan gas beracun ke Khan Sheikhoun yang diklaim sebagai ulah militer Suriah. Akan tetapi Rusia membantah serangan itu dilakukan oleh rezim Bashar al Assad.
Rudskoi juga mengatakan, rezim Suriah mendukung lembaga internasional terkait untuk melakukan pemeriksaan di markasnya. Dan juga Rusia menjamin keamanan selama pemeriksaan tersebut.
Sementara itu Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengungkapkan pihaknya perlu melakukan pertemuan terlebih dahulu dengan dewan eksekutif mengenai penggunaan gas kimia di Suriah itu.
Diketahui pertemuan itu akan diadakan besok di markas besarnya di Hague. Pada pekan lalu OPCW mengatakan misi pencari fakta itu akan menganalisis setiap informasi dari semua sumber yang ada mengenai serangan.