Kamis 13 Apr 2017 07:33 WIB

BNPB: Dua Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Aceh Tenggara

Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir di Desa Nga, Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Rabu (4/1).
Foto: Antara/Rahmad
Warga berdiri di teras rumahnya yang terendam banjir di Desa Nga, Lhoksukon, Aceh Utara, Aceh, Rabu (4/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana melaporkan hujan berintensitas tinggi dan durasi lama serta adanya banjir kiriman di bagian hulu mengakibatkan banjir bandang di Kabupaten Aceh Tenggara hingga dua orang tewas dan 298 rumah rusak.

"Banjir bandang menimpa dua kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara pada Selasa (11/4) pukul 18.00 WIB," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/4).

Sutopo Purwo mengatakan banjir bandang berlangsung dengan cepat membawa material lumpur dan kayu menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Terdapat delapan desa di dua kecamatan yang terdampak langsung banjir bandang yaitu kecamatan Semadam meliputi desa Suka Makmur dan desa Lawe Beringin, sedangkan di kecamatan Lawe Sigala-Gala melanda desa Lawe Rakat, Lawe Kesumpat, Batu Dua Ratus, Lawe Sigala Barat, Kayu Mbelin dan Lawe Tua Gabungan.

Berdasarkan data sementara dari Posko Tanggap Darurat BPBD Kabupaten Aceh Tenggara dilaporkan dua orang meninggal dunia yaitu Boru Panjaitan (80) dan Terang Panjaitan (18) yang hanyut akibat banjir. Satu orang masih dalam pencarian, sedangkan tiga orang yang hanyut berhasil ditemukan dalam kondisi pingsan. Ribuan masyarakat terdampak oleh banjir bandang.

Sebanyak 298 rumah mengalami kerusakan terdiri atas 127 rumah rusak berat, 91 unit rumah rusak sedang dan 80 unit rumah rusak ringan. Daerah yang paling parah terdampak banjir bandang adalah desa Suka Makmur dengan 31 rumah rusak berat, 20 rumah sedang dan 15 rumah rusak ringan. Sedangkan di Kayu Mbelin terdapat 29 rumah rusak berat dan 41 rumah rusak sedang.

"BPBD Aceh Tenggara telah berkoordinasi dengan TNI, Polri dan SKPD terkait untuk melakukan penanganan darurat. Masyarakat telah dievakuasi dan ditempatkan di Masjid Simpang Semadam," kata dia.

Sutopo mengatakan empat alat berat dikerahkan untuk membersihkan lumpur di badan jalan Medan-Kutacane. Bantuan logistik telah dikirimkan dan pendataan masih dilakukan. Badan Penanggulangan Bencana Aceh telah mengirimkan bantuan dan membantu warga ke tempat yang aman. Saat ini akses jalan menuju Desa Suka Makmur sudah dapat dilalui kendaraan.

Kebutuhan mendesak bagi pengungsi dan masyarakat yang terdampak, kata dia, adalah bantuan pangan, pakaian, air bersih, alat-alat kebersihan, tenda, relawan untuk membersihkan lumpur dan material bangunan untuk perbaikan rumah.

"Sementara itu, banjir juga melanda 11 desa di kecamatan Arongan Lambalek dan kecamatan Woyla Barat, kabupaten Aceh Barat pada Rabu pukul 13.35 WIB. Sekitar 588 KK atau 1.784 jiwa terdampak banjir. Penanganan dan pendataan dampak banjir masih dilakukan oleh BPBD Aceh Barat," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement