REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Mayat seorang pria, yang menurut para saksi mata dilemparkan dari sebuah pesawat, jatuh ke atap sebuah rumah sakit di negara bagian Sinaloa pada Rabu (12/4), menurut pejabat dinas kesehatan masyarakat.
Negara bagian di wilayah utara Meksiko itu dikenal sebagai sarang para penyelundup narkoba. Mayat tersebut tergeletak di atap rumah sakit IMSS di kota Eldorado sekitar pukul 07.30 waktu setempat, kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya.
Para saksi mata yang berada di luar gedung pusat kesehatan masyarakat tersebut melaporkan ada sebuah pesawat yang sedang terbang rendah di atas rumah sakit dan satu orang dilempar dari dalam pesawat. Ia mengatakan dua mayat lainnya dilaporkan ditemukan di Eldorado, kota yang terletak sekitar 60 kilometer dari Culiacan, ibu kota negara bagian Sinaloa.
Media setempat melaporkan kedua mayat tersebut dilempar keluar dari pesawat yang sama asal mayat yang jatuh ke atap rumah sakit. Sang pejabat tidak mengetahui apakah pria tersebut masih hidup ketika di lempar keluar dari pesawat.
Para pejabat dari kantor kejaksaan negara bagian sedang berada di lokasi. Kantor kejaksaan belum memberikan tanggapan atas permintaan untuk berkomentar.
"Wilayah ini merupakan daerah pertanian dan pesawat-pesawat digunakan secara berkala untuk pengasapan memberantas serangga," kata pejabat tersebut.
Ia menambahkan rumah sakit IMSS menjalankan kegiatan seperti biasa. Media setempat melaporkan para anggota gerombolan dicurigai telah melemparkan dua mayat lainnya dari pesawat.
Sinaloa merupakan negara bagian tempat Joaquin "Chapo" Guzman berasal. Guzman adalah sosok yang menjalankan kartel obat-obatan terlarang Sinaloa hingga ia ditangkap pada 2016.
Ia kemudian diekstradisi ke Amerika Serikat pada awal tahun ini. Sejak Guzman ditangkap, situasi keamanan di negara bagian itu telah memburuk. Organisasi narkoba Sinaloa bergulat menyesuaikan diri dengan perkelahian dan ancaman baru dari kelompok-kelompok saingannya.