Kamis 13 Apr 2017 14:55 WIB

Politikus Australia Dikecam karena Serukan Boikot Telur Paskah Halal

Senator Australia Pauline Hanson yang juga pemimpin Partai One Nation menyerukan warga Australia untuk tidak membeli coklat Paskah yang memiliki sertifikasi halal.
Foto: ABC
Senator Australia Pauline Hanson yang juga pemimpin Partai One Nation menyerukan warga Australia untuk tidak membeli coklat Paskah yang memiliki sertifikasi halal.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Serikat buruh di Tasmania mengecam Senator Australia Pauline Hanson yang menyerukan boikot telur Paskah buatan Cadbury.

Pemimpin Partai One Nation itu di laman Facebooknya pekan ini menghimbau masyarakat tidak membeli dari produsen coklat bersertifikasi halal, termasuk Cadburys dalam Paskah tahun ini. Dia mengatakan dengan melakukan hal itu berarti secara finansial mendukung Islamisasi Australia.

Senator Hanson mengatakan masyarakat seharusnya membeli cokelat dari pembuat non-bersertifikat halal seperti Darrell Lea dan Lindt. Hanson mengklaim sejumlah produsen menyesatkan pelanggan mereka dengan tidak memberikan label halal bersertifikat pada kemasan produk.

"Belilah telur dan cokelat Paskah non-halal dan selamat hari Paskah," katanya dalam video tersebut.

Pengurus Australian Manufacturing Workers' Union cabang Tasmania, John Short menyatakan jika terjadi penurunan penjualan produk Cadbury maka hal itu dapat mempengaruhi para pekerja, termasuk di pabrik Cadbury di Claremont, dekat Hobart.

"Setiap penurunan penjualan coklat Paskah kali ini gara-gara komentar tidak bertanggung jawab dari Senator Hanson, secara langsung mengancam pekerjaan anggota kami. Kami menyerukan masyarakat untuk mengabaikan dia," kata Short.

"Dia berbicara tentang warga Australia, dia berbicara tentang pekerjaan di Australia, tapi dia membuat pekerjaan ini menjadi beresiko," ujar Short.

"Kami ingin memastikan orang membeli produk itu karena merupakan buatan Australia oleh warga Australia," tambahnya.

Short menambahkan 12 pekerja Tasmania telah kehilangan pekerjaan tahun lalu setelah Cadbury memutuskan menutup visitor centrenya. "Ada sekitar 400 atau 500 pekerja di Tasmania yang pekerjaannya tergantung pada Cadbury," katanya.

"Dia seharusnya berusaha memastikan lapangan kerja seperti pekerjaan di Cadbury itu aman dan tidak terganggu," kata Short lagi.

Beli yang rasanya enak

Pernyataan Senator Hanson mendapatkan reaksi beragam di laman Facebook ABC Hobart. Stephen Darcey Denehey misalnya mengatakan, "sebagai seorang Kristen saya tidak membeli Cadburys karena sebagian dari keuntungan mereka disalurkan untuk membangun masjid".

"Jika Cadbury memberikan jumlah dana yang sama setiap tahun bagi gereja Kristen, saya akan membeli produk mereka. Namun karena mereka tidak memberikan, maka saya akan mendukung Lindt, bisnis yang tidak memberikan dana untuk membangun masjid," katanya.

Warga lainnya Jason Reilly menyatakan dia akan membeli apa rasanya enak. "Apakah itu jadi masalah jika produk tersebut adalah vegan, halal, kosher, diet, organik, dan hal lainnya yang Anda sebutkan?" katanya.

Catherine McGlead menyarankan, "mungkin jika Pauline makan lebih banyak cokelat dia bisa sedikit santai. Yaitu melepaskan endorfin". Sementara itu Cassandra Jennings memiliki rencana brilian.

"Baru saja diumumkan penarikan secara nasional [telur cokelat]. Saya akan menyiapkan sejumlah titik koleksi beberapa jam ke depan," katanya, bercanda.

Diterbitkan Kamis 13 April 2017 Pukul 13:50 AEST oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/politisi-australia-serukan-boikot-telur-paskah-halal/8442412
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement