REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Setelah menjalani operasi di bagian kepala, kondisi K (4), satu-satunya korban selamat dari pembantaian sekeluarga di Medan, terus membaik. Balita perempuan itu menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik, Medan, Rabu (12/4). Humas RSUP H Adam Malik Masahadat Ginting mengatakan, saat ini, kondisi K terpantau sudah stabil.
"Tingkat kesadaran semakin membaik. Bahkan, K sudah bisa bernafas dengan spontan tanpa bantuan oksigen," kata Masahadat, Kamis (13/4).
Selain itu, Masahadat mengatakan, K juga sudah bisa makan seperti biasa. Bahkan, balita malang tersebut sudah mulai aktif berbicara. Meski demikian, Masahadat mengatakan, hingga saat ini, K masih mendapat perawatan intensif dari rumah sakit.
"Sampai sekarang dia masih diinfus," ujar dia.
Selain perawatan fisik, K juga harus mendapat penanganan psikologis untuk pemulihan psikis. Pemulihan fisik dan psikis balita ini akan ditangani tim khusus yang terdiri dari dokter spesialis anak, dokter syaraf, psikolog, dan lain-lain.
K dipindahkan dari RS Bhayangkara ke RSUPH Adam Malik Medan, Selasa (11/4) sore. Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Sari Ginting mengatakan, keterbatasan alat medis membuat dia harus dirujuk ke rumah sakit milik pemerintah pusat itu.
"K harus menjalani operasi di bagian kepala di rumah sakit Adam Malik karena rumah sakit Bhayangkara Medan tidak mempunyai ruang ICU untuk anak," kata Rina.
Meski dipindahkan ke rumah sakit umum, aparat kepolisian tetap melakukan pengamanan terhadap K yang merupakan saksi korban pembunuhan sadis tersebut. Rina mengatakan, Polda Sumut tetap memberikan pengawalan melekat kepada K.
"Masih terus dilakukan pengamanan," ujar dia.
K merupakan satu-satunya korban selamat dalam kasus pembunuhan sadis satu keluarga di sebuah rumah di Jl Mangaan Gang Banteng, Mabar, Medan Deli, Medan, Ahad (9/4) pagi. Lima korban pembunuhan tersebut, yakni pasangan suami istri Riyanto (40) dan Sri Ariyani (40), kedua anak mereka, Naya (14) dan Gilang (8) serta mertua Riyanto, Sumarni (60).
Mereka ditemukan tewas dengan luka akibat senjata tajam. Sementara putri bungsu Riyanto dan Yani, K (4), selamat dari pembantaian. Sebelum dipindahkan ke RSUP H Adam Malik, dia menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.