REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sebanyak tiga pekerja bangunan tersengat listrik bertegangan tinggi di Gang Aman, Sejahtera, Tanjung Balai Utara, Tanjung Balai, Sumatra Utara. Dalam inisiden ini, dua orang tewas sedangkan satu orang lagi kritis.
Dua pekerja yang tewas, yakni M Fajri Anshori alias Mamat (16) dan Sugianto (45). Sementara korban yang masih kritis dan dirawat intensif di RSUD Tengku Mansyur Tanjung Balai adalah Syahrijal (37). Ketiganya merupakan warga Jl Tomat, Pantai Johor, Datuk Bandar, Tanjung Balai.
Kejadian tersebut terjadi saat ketiganya sedang mengerjakan proyek banguan rumah milik warga bernama Daripin, Rabu (12/4). Warga sekaligus saksi mata, Zulfikar mengatakan, insiden ini berawal saat ketiga pekerja itu akan melakukan pengecoran lantai di bagian lantai dua rumah baru tersebut.
Saat itu, Mamat hendak menaikkan coran semen ke lantai dua menggunakan batangan besi berukuran dua meter. Namun, saat ditarik, ternyata besi tersebut mengenai kabel listrik jaringan utama yang membentang di atas bangunan. Kabel yang diduga 'telanjang' itu langsung mengalirkan listrik bertegangan tinggi ke tubuh Mamat yang memegang besi tersebut.
Sontak, Sugianto dan Syahrijal pun secara spontan membantu Mamat melepaskan diri dari sengatan listrik. Namun, mereka juga terkena sengatan listrik hingga terpental. "Tukang yang bernama Mamat meninggal di tempat. Kalau Sugianto sempat dibawa ke rumah sakit tapi akhirnya meninggal juga," kata Zulfikar, Kamis (13/4).
Kapolres Tanjung Balai AKBP Tri Setyadi Artono saat dikonfirmasi membenarkan adanya insiden tersebut. "Iya, benar, dua orang meninggal dunia dan satu orang kritis. Mereka bertiga ini masih satu punya hubungan kekerabatan," kata Tri.
Tri mengatakan, saat ini, polisi masih menyelidiki kejadian tersebut. Penyelidikan dilakukan salah satunya untuk mengetahui penyebab sengatan listrik itu. "Untuk peristiwanya kami masih selidiki. Kami belum bisa menyimpulkan secara utuh peristiwa tersebut," ujar dia.
Saat ini, Tri mengatakan, dua korban yang meninggal telah dikembalikan ke keluarganya untuk dimakamkan. Sementara, korban yang kritis masih dirawat intensif di rumah sakit.