Kamis 13 Apr 2017 18:42 WIB

Gun Gun: Masalah yang Ditampilkan di Debat Akhir Jadi PR Bagi Kedua Paslon

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Bayu Hermawan
Gun Gun Heryanto
Foto: Republika/ Wihdan
Gun Gun Heryanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat komunikasi politik Gun Gun Heryanto menyampaikan pendapatnya setelah menghadiri debat final Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Menurut dia, dalam debat Rabu (12/4) malam, kedua pasangan calon (paslon) sudah menunjukkan komitmen yang jauh lebih baik.

Menurut dosen komunikasi politik UIN Jakarta ini, debat final pilkada putaran kedua lebih mengedepankan permasalahan dan keluhan yang muncul dalam keseharian warga Jakarta. Gun Gun memandang, debat semalan lebih banyak mengelaborasi keluhan yang muncul dari keseharian warga, seperti rusun, komunitas transprtasi, UMKM, dan nelayan yang merupakan komunitas-komunitas yang mengalami dampak dari kebijakan Pemprov DKI.

"Tentu ini PR bagi petahana dan penantang, karena problemnya adalah nyata  di masyarakat. Jadi menurut saya memang mesti diperjelas sikap dan komitmen soal rusun, nelayan, angkutan transportasi dan UMKM dari kedua Paslon," ujar Gun Gun, Kamis (13/4).

Kehadiran komunitas-komunitas tersebut, menurut Gun Gun, menjadi tugas tersendiri bagi Basuki-Djarot sebagai pejawat dan Anies-Sandi sebagai penantang. Mengingat masalah yang disajikan adalah hal yang nyata terjadi di tengah masyarakat Jakarta.

Penulis buku berjudul Komunikasi Politik di Era Industri Citra ini memberikan pernyataan terakhir yang disampaikan kedua paslon dalam debat Pilkada putaran kedua semalam. Dia menganggap kedua paslon telah memiliki niatan baik untuk meredam konflik horizontal.

"Dilihat di penghujung acara, Ahok meminta maaf kepada seluruh paslon baik nomor satu maupun tiga. Menurut saya itu menunjukkan niat baik dia untuk meredam konflik horizontal. Begitu juga yang dilakukan paslon tiga," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement