Kamis 13 Apr 2017 19:03 WIB

Polisi Diminta Hati-Hati Tangani Balita Korban Selamat dari Pembunuhan

Rep: Issha Harruma/ Red: Nidia Zuraya
Balitan K (4), satu-satunya korban selamat dalam pembunuhan sadis satu keluarga di Medan, dirawat di RS Bhayangkara Polda Sumut.
Foto: Republika/Issha Harruma
Balitan K (4), satu-satunya korban selamat dalam pembunuhan sadis satu keluarga di Medan, dirawat di RS Bhayangkara Polda Sumut.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Balita K (4 tahun) menjadi satu-satunya korban selamat dalam pembunuhan sadis keluarganya di Medan, Ahad (9/4) lalu. Balita perempuan tersebut merupakan saksi kunci dalam kejadian yang merenggut orang tua, abang, kakak, serta neneknya.

Psikolog Universitas Medan Area, Irna Minauli, mengatakan, penanganan terhadap anak tersebut harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Dia menjelaskan, anak-anak yang terkena bencana, seperti pembunuhan yang menyebabkan keluarganya meninggal, kemungkinan akan mengalami trauma atau post traumatic stress disorder (PTSD).

"Ini ditandai dengan mimpi buruk dan akan muncul flashback di pikirannya sehingga muncul ketakutan atas peristiwa itu," kata Irna, Kamis (13/4).

Direktur Minauli Consulting ini mengatakan, penanganan K juga harus didampingi orang-orang terdekatnya. Untuk pemulihan, anak itu harus lebih banyak diajak bermain demi menumbuhkan kembali rasa percaya dirinya.