Jumat 14 Apr 2017 08:37 WIB

Semen Indonesia Siap Beroperasi tanpa Menambang di Rembang

Rep: Bowo Priadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Foto areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, Rabu (22/3).
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Foto areal pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, di Gunem, Rembang, Jawa Tengah, Rabu (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Pabrik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah sudah bisa beroperasi, meski belum memanfaatkan bahan baku dari penambangan yang masih dipersoalkan. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Rizkan Chandra, usai menerima rombongan Komisi IV DPR RI yang meninjau lokasi tapak pabrik di Kecamatan Gunem, Kamis (13/4).

Menurutnya, Semen Indonesia sangat menghormati hasil keputusan KLHS, yang menyatakan pabrik semen Rembang boleh mulai beroperasi dengan tidak mengambil bahan baku dari tambang sendiri, dalam hal ini di kawasan Cekungan Air Tanah (CAT) Watuputih. Artinya pabrik ini sudah bisa berproduksi dengan menggunakan bahan baku dari luar tambang PT Semen Indonesia di Rembang, meski hari ini belum dilakukan. “Ini sesuai dengan apa yang disampaikan dalam rapat bersama Kepala Staf Kepresidenan (KSP),” kata dia.

DPR Minta Keputusan Soal Semen Rembang Jangan Terlalu Lama

Rizkan juga menyampaikan, terkait kepastian bisa operasional ini Semen Indonesia untuk sementara mengesampingkan rencana peresmian. Rencananya, pabrik Rembang ini bakal diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Menurutnya, peresmian itu bisa dilakukan nanti kalau kita sudah bisa menambang di lokasi sendiri.

Semen Indonesia, lanjut Rizkan, akan segera memulai kegiatan produksi di Rembang. Ditargetkan pada semester I tahun ini pabrik yang menelan investasi hampir Rp 5 triliun ini sudah mulai memasuki operasional komersial.

Terkait kajian Tim KLHS, Semen Indonesia juga mendukung untuk dilakukan kajian lanjutan yang lebih ilmiah, termasuk batasan fisiografi zona Kendeng, zona Randublatung dan  zona Rembang. Pun demikian kesesuaian antara desk study dengan fakta- fakta di lapangan “Termasuk fakta dampak lingkungan terhadap kegiatan penambangan di CAT-CAT lain di seluruh Indonesia yang telah ditambang selama puluhantahun,” katanya.

Rizkan Chandra juga menyarankan agar menambah dua hingga tiga pakar geologi karst dalam Tim KLHS. Karena ciri- ciri karst baik eksokarst maupun endokarst dan keberlangsungan ketersediaan air tanah menjadi kunci utama dalam kajian lanjutan ini.

“Hingga saat ini, Pabrik Semen Rembang telah memenuhi sekitar 35 perizinan dan selalu mematuhi semua aturan dan regulasi terkait yang berlaku dan sudah siap beroperasi," kata Rizkan.

Ketua Komisi IV DPR RI, Edhy Prabowo menyampaikan, para wakil rakyat melakukan kunjungan langsung ke lokasi pabrik untuk mencari tahu situasi dan kondisi sesungguhnya yang terjadi agar diperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai soal pabrik semen ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement