Jumat 14 Apr 2017 15:29 WIB

BKPM: Investasi Arab Saudi di Indonesia Masih Sebatas Rencana

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al Saud (ketiga kiri) menaiki pesawat di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Ahad (12/3).
Foto: Antara/Wira Suryantala
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al Saud (ketiga kiri) menaiki pesawat di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Ahad (12/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Pengendalian Plekasanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, Indonesia tidak perlu kecewa dengan jumlah investasi Arab Saudi di dalam negeri yang lebih kecil dari Cina. Sebab, jumlah investasi itu masih hanya sebatas rencana dan belum terealisasi.

"Itu kan intinya rencana, masih di atas kertas saja. Kalau rencana boleh-boleh saja, tapi yang perlu kita lihat adalah realisasinya," ujar Azhar kepada Republika.co.id, Jumat (14/4).

Menurut Azhar, Indonesia tidak perlu menghabiskan energi untuk membandingkan besarnya jumlah rencana investasi Arab Saudi di Indonesia dan Cina. Semestinya, Pemerintah Indonesia mendorong dan menindaklanjuti MoU yang sebelumnya sudah ditandatangani bersama dengan Pemerintah Arab Saudi. Hal itu misalnya, MoU antara Pertamina dan Saudi Aramco untuk membangun kilang minyak.

"Realisasi itu yang penting untuk mendorong perekonomian, menyerap tenaga kerja, menghasilkan produk barang dan jasa, datang modalnya, dan datang teknologinya," kata Azhar.