REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Setelah sempat mendapatkan teror bom molotov, jemaat gereja katolik Santo Yusuf (gereja Jago), Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang bisa melaksanakan rangkaian ibadah paskah dengan lancar.
Pada Jumat (14/4) pagi, ratusan jemaaat gereja ini melaksanakan ibadah ‘jalan salib’ dengan tenang, di bawah pengamanan sedikitnya lima personil anggota Kepolisian Resor (Polres) Semarang.
Mereka melaksanakan seluruh prosesi ibadah ini dan tak merasa terganggu oleh insiden teror bom molotov sehari sebelumnya. “Kami sama sekali tidak terpengaruh dan ketakutan setelah adanya aksi kemarin,” ungkap Sumanto (48), salah seorang jemaat.
Kegiatan ibadah jalan salib, jelasnya, tetap berjalan seperti pada umumnya. Ratusan jemaat gereja Jago Ambarawa ini sudah berkumpul untuk menjalankan ibadah sejak pagi hari pukul 06.00 WIB.
Ia dan umumnya para jemaat gereja lainnya, merasa tidak terganggu atau merasa khawatir oleh adanya insiden pelemparan bom Molotov dan petasan tersebut.
“Artinya peristiwa kemarin sama sekali tak membuat kami mengurungkan niat untuk tetap menjalankan ibadah perayaan paskah di gereja ini,” tegasnya.