Sabtu 15 Apr 2017 03:34 WIB

Masuk Sekolah Siang Turunkan Angka Kecelakaan dan Depresi

Rep: Kabul Astuti/ Red: Ilham
Jam masuk sekolah (ilustrasi).
Jam masuk sekolah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah pernyataan yang diterbitkan dalam jurnal terkemuka, American Academy of Sleep Medicine memperingatkan bahwa waktu belajar lebih awal menyebabkan kurang tidur pada murid. Ini dapat berdampak besar bagi kehidupan mereka.

Siswa tidak perlu mulai sekolah sebelum pukul 08.30, karena berpotensi meningkatkan angka kecelakaan mobil, bunuh diri, depresi, dan kinerja yang buruk. Masuk siang akan lebih mengoptimalkan konsentrasi, mengurangi keterlambatan, dan meningkatkan angka kehadiran di sekolah.

"Sekolah yang dimulai awal membuat remaja sulit mendapatkan waktu tidur cukup di malam hari, dan kurang tidur yang kronis di kalangan remaja dikaitkan dengan sejumlah masalah, termasuk prestasi sekolah buruk, meningkatnya gejala depresi, dan kecelakaan kendaraan bermotor," kata kepala penulis Nathaniel Watson, dilansir dari Telegraph, Jumat (14/4).

Menurut Watson, masuk sekolah pada pukul 08.30 atau setelahnya akan memberi kesempatan bagi remaja untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup. Remaja berusia 13 sampai 18 tahun disarankan untuk tidur selama 8-10 jam, tetapi kebanyakan hanya tidur 7 jam atau kurang dari itu pada hari-hari sekolah.

Watson menilai kondisi ini berpotensi mengarah pada gangguan tidur kronis. Kurangnya waktu tidur diketahui dapat menurunkan kinerja di sekolah, obesitas, masalah jantung, gangguan metabolisme, niat bunuh diri, kendala pengambilan risiko, dan cedera atletik.

Meskipun sebagian sekolah di Inggris sudah mulai pada pukul 08.30-09.00, para ahli di Inggris masih berharap waktu sekolah dimulai lebih siang. "Saya benar-benar berpikir remaja tidak harus mulai sekolah sampai pukul 10.00 atau setelahnya. Kurang tidur memiliki efek langsung di semua fungsi tubuh, hal itu bedampak pada semua sistem," imbuh Paul Kelly, seorang ahli memori neurosains dan sirkadian.

Di Amerika Serikat, kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko kecelakaan kendaraan bermotor, dengan 73 persen kematian dialami remaja. Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa tingkat kecelakaan menurun 16,5 persen ketika jam masuk sekolah ditunda satu jam. Jumlah siswa mengantuk di kelas pada siang hari juga berkurang.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement