REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Saadi meminta Steven Hadisudiryo Sulistyo yang dianggap melakukan penghinaan terhadap Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi, meminta maaf secara terbuka. Menurutnya, permintaan maaf perlu dilakukan agar permasalahan tersebut tidak melebar.
"Saudara SHS sebaiknya segera meminta maaf secara terbuka kepada Bapak Zainul Majdi dan juga bangsa Indonesia atas ucapannya yang berpotensi dapat mengganggu harmoni dan kerukunan hidup berbangsa dan bernegara," kata Zainut dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id, Sabtu (15/4).
Zainut melanjutkan, permintaan maaf juga perlu dilakukan mengingat situasi bangsa Indonesia sekarang dalam keadaan yang sangat sensitif, penuh ketegangan, serta saling curiga antar kelompok dan komponen masyarakat. Situasi itu menurutnya tiada lain karena efek penyelenggaraan pemilukada putaran kedua di DKI.
Zainut menambahkan, dalam situasi dan kondisi seperti ini, semua pihak seharusnya membantu menciptakan suasana tenang, aman, damai dan kondusif. Bukan justru membuat kegaduhan yang dapat memicu konflik sosial.
"Untuk hal tersebut seharusnya kita semuanya dapat menahan diri tidak memancing percikan atau gesekan yang dapat memicu kesalahpahaman diantara kita," ucap Zainut.
Zainut kemudian mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus merajut kebhinnekaan bangsa, dengan terus menjaga persatuan, kesatuan, kerukunan dan persaudaraan sesama kita. "Baik persaudaraan kemanusiaan maupun persaudaraan kebangsaan sesama anak bangsa dalam bingkai Negara Pancasila," tambah Zainut.