REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia tertua di dunia, Emma Morano, meninggal pada usia ke-117 tahun. Wanita kelahiran 29 November 1988 tutup usia saat berada di rumahnya yang terletak di bagian utara Kota Verbania, Italia, Sabtu (15/4).
Sebelum wafat, Morano dianggap manusia terakhir di dunia yang lahir pada era 1800-an. Semasa hidupnya, Morano telah melewati tiga periode waktu, dua Perang Dunia dan lebih dari 90 era pemerintahan di Italia.
Umur panjang yang dilalui Morano tak selamanya berjalan dengan manis. Semasa hidup, Morano pernah mengalami pahitnya kekerasan dalam rumah tangga dan kehilangan anak satu-satunya. Akan tetapi, anak sulung dari delapan bersaudara ini berhasil bangkit dari pengalaman pahit tersebut.
Faktor genetik dinilai sebagai salah satu hal yang berkontribusi pada umur panjang Morano. Morano pernah mengatakan bahwa ibunya berhasil mencapai usia 91 tahun dan beberapa saudaranya berhasil mencapai usia 100 tahun.
Faktor lain yang dinilai berperan dalam memberikan umur panjang bagi Morano ialah pola makan yang terbilang unik. Setiap hari, Morano selalu mengonsumsi tiga butir telur di mana dua di antaranya dikonsumsi dalam keadaan mentah.
Akan tetapi, kebiasaan mengonsumsi tiga butir telur setiap hari hanya berlangsung saat Morano muda. Setelah Perang Dunia I, Morano didiagnosis menderita anemia. Oleh karena itu, Morano mengurangi konsumsi tiga butir telurnya menajdi dua butir per hari ditambah dengan beberapa buah biskuit dalam beberapa waktu terakhir ini.
Dokter pribadi Morano selama 27 tahun, Carlo Bava, mengatakan bahwa Morano jarang mengonsumsi sayur maupun buah. Biasanya, Morano menambahkan protein daging dalam pola makannya sehari-hari.
"Ketika saya bertemu dengannya, ia mengonsumsi tiga telur per hari, dua telur mentah di pagi hari lalu omelette pada siang hari dan ayam saat makan malam," kata Bava seperti dilansir BBC.