REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uber Technologies Inc telah mengantongi pendapatan sebesar 6,5 miliar dolar AS pada 2016 lalu, dengan laba kotor meningkat dua kali lipat menjadi 20 miliar dolar AS. Sedangkan laba bersih sebesar 2,8 miliar dolar AS, tidak termasuk laba dari operasi di Cina yang telah dijual pada tahun lalu.
Pada kuartal terakhir 2016, laba kotor Uber meningkat 28 persen dari kuartal sebelumnya menjadi 6,9 miliar dolar AS. Namun di sisi lain, kerugian yang diderita oleh Uber mencapai 991 juta dolar AS.
"Kami beruntung memiliki bisnis yang sehat dan tumbuh, sehingga memberikan ruang bagi kita untuk membuat perubahan yang diperlukan pada manajemen, organisasi, dan hubungan kita dengan para driver," ujar General Manager Regional Uber untuk Amerika Serikat dan Kanada Rachel Holt, Ahad (16/4).
Akhir-akhir ini Uber tengah diguncang oleh sejumlah masalah. Mulai dari adanya tuduhan pelecehan seksual dari seorang mantan karyawan, dan video yang menunjukkan Chief Executive Uber Travis Kalanick sedang memarahi pengemudi Uber.
Perusahaan tersebut saat ini sedang dalam proses merekrut chief operating officer untuk membantu Kalanick dan memperbaiki citra yang telah ternoda serta meningkatkan budaya kerja yang baik.