Ahad 16 Apr 2017 16:09 WIB

Mobil Pembawa Bantuan Dijadikan Bom Sasar Pengungsi Suriah

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Bom yang meledakkan pengungsi Suriah, Sabtu (15/4).
Foto: Thiqa News via AP
Bom yang meledakkan pengungsi Suriah, Sabtu (15/4).

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Sebuah bom mobil besar menyerang iring-iringan kendaraan yang mengangkut pengungsi Suriah, Ahad (16/4). Serangan tersebut dilaporkan menewaskan 75 orang.

Dilaporkan laman BBC, bom tersebut dikabarkan meledak di Rasyidin, sebuah daerah di barat Aleppo. Menurut keterangan seorang saksi, pelaku pemboman seharusnya membawa pasokan bantuan untuk para pengungsi.

Pelaku, kata saksi tersebut, menggunakan sebuah mobil van untuk melancarkan aksinya. "Sebuah van sedang membagi-bagikan keripik untuk pengungsi. Setelah itu anak-anak mulai berlari dan (mobil) itu meledak," ucap saksi yang juga salah satu dari rombongan pengungsi.

Serangan tersebut seketika menyebabkan 75 pengungsi tewas, termasuk anak-anak. Bus-bus yang mereka tumpangi juga terbakar akibat tersambar ledakan tersebut.

Berdasarkan laporan, mereka yang menjadi korban ledakan bom tersebut berasal dari daerah-daerah yang dikuasai milisi pemberontak seperti dari Madaya dan Zabadani, dekat Damaskus. Serangan bom itu dikhawatirkan merupakan serangan balas dendam oleh milisi pemberontak. Mereka menyerang karena para pengungsi bergerak di luar kesepakatan yang dibuat.

Saat ini, Iran dan Qatar memang tengah menangani kesepakatan evakuasi warga sipil Suriah agar mengurangi penderitaan mereka akibat perang. Kesepakatan ini mencakup empat kota, yakni Fiah dan Kefraya yang dikuasai pemerintah dan Madaya Zabadani yang dikuasai milisi pemberontak.

Bulan lalu, PBB menggambarkan daerah-daerah yang dikuasai milisi pemberontak sebagai bencana. Lebih dari 64 warga sipil Suriah harus terjebak dalam perang setiap harinya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement