REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan kepolisian sama sekali tidak ada kepentingan dalam Pilkada kecuali perkara keamanan agar berjalan dengan baik. Kepolisian, kata dia, ingin menunjukkan netralitas sehinggzamenumbuhkan kepercayaan penegak hukum.
"Kami tidak punya kepentingan apapun di Pilkada kecuali Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat) berjalan baik, masyarakat tidak terganggu, itu yang kami upayakan. Sehingga kami mendorong upaya tidak hanya penegakkan hukum saja, tapi juga pencegahan," ujarnya di Jakarta, Ahad (16/4).
Ia menilai Pilkada DKI memang bergulir panas melibatkan semua elemen. Jika ada benturan, dia mengingatkan para pihak tidak melanggar hukum.
"Contoh ada spanduk yang kita turunkan, kita tidak tahu siapa pelakunya, kemudian masing-masing mengklaim itu dari pasangan lain, katakan kita tidak bisa ungkap pelakunya, ini jadi catatan upaya kampanye hitam. Ini jadi pengingat jangan sampai pertentangan sampai memecah persatuan kita," ujarnya.
Menurut dia, momen Pilkada DKI Jakarta harus menjadi bagian upaya menumbuhkan demokrasi tepat dan benar. Selain itu, pada prinsipnya apa yang dilakukan agar tak bertentangan dengan hukum dalam mencapai tujuan.
Menurutnya, wajar apabila tim sukses masing-masing pasangan calon dalam Pilkada Jakarta mengerahkan seluruh kemampuan. Namun, ia meminta hal itu tak sampai melanggar hukum.
"Ini kan sudah final, tentu segala kemampuan tenaga itu dikerahkan, sama seperti sepakbola untuk dapat juara, kemampuan dikerahkan, ini wajar. Kecuali ada pelanggaran hukum," kata Martinus.
Baca juga: Mobil Terbakar di Tabligh Akbar, Polisi: Jangan Dibesar-besarkan