Senin 17 Apr 2017 10:58 WIB

Taspen Life Ekspansi ke Bali

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Logo Taspen Life
Foto: AAJI
Logo Taspen Life

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) melakukan ekspansi pada awal tahun ini. Taspen membuka kantor pemasaran di Bali untuk memperkuat penetrasi pasar. 

Direktur Utama Taspen Life Maryoso mengatakan, pembukaan kantor di Bali telah dilakukan pekan lalu. Dia menambahkan, Bali jadi tujuan ekspansi kantor pemasaran untuk memaksimalkan  besarnya potensi dan tingginya minat masyarakat Pulau Dewata dalam berasuransi.

"Peserta kami terus bertambah, termasuk di Bali. Kesadaran masyarakat Bali ini dalam berasuransi sangat tinggi. Sehingga kami memilih Bali menjadi kantor pemasaran setelah Jakarta," kata Maryoso dalam keterangan pers yang diterima Republika, Senin (17/4). 

Kepala Cabang PT Taspen, I Gde Agus Adi Sucipto, menyatakan, pihaknya menyambut baik peresmian kantor pemasaran Taspen Life yang bertempat satu atap dengan Kantor Cabang Denpasar PT Taspen. "Ini merupakan salah satu bentuk sinergi yang kami harapkan," ujarnya.

Taspen Life mencatatkan pertumbuhan premi hingga 207,51 persen menjadi Rp 388,96 miliar pada tahun lalu. Pada 2015, premi Taspen Life tercatat Rp 126,49 miliar. Sejalan dengan peningkatan premi, hasil investasi per Desember 2016 mengalami kenaikan 18,14 persen menjadi Rp 195,85 miliar. 

Peningkatan premi dan hasil investasi tersebut memberikan kontribusi bagi total pendapatan perusahaan yang mencapai Rp 572,67 miliar atau naik 97,33 persen. Berkat sejumlah pencapaian tersebut, Taspen Life membukukan laba Rp 54,93 miliar atau tumbuh 28,64 persen dibandingkan laba tahun sebelumnya yang sebesar Rp 42,70 miliar.

Dari sisi aset, Taspen Life kini memiliki aset Rp 270 triliun atau tumbuh 2,97 persen. Pertumbuhan total aset ditopang peningkatan investasi 6,42 persen dari Rp 2,64 triliun pada 2015 menjadi Rp 2,81 triliun. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement