REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah cuti kampanyenya berakhir pada Sabtu (15/4), Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kembali menerima aduan warga di kantornya sejak pagi tadi. Ahok sapaan akrab Basuki mengungkapkan, dari beberapa warga ya g mengadu termasuk di antaranya adalah para warga rumah susun yang mengeluhkan fasilitas rusun yang sudah mulai rusak.
"Memang banyak rusun rusak, itu kenapa kami pengen bentuk pasukan sendiri untuk rehab. Dan itu kenapa kami banyak batalkan kontraktor-kontraktor yang tidak benar," kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (17/4). Apalagi, sambung Ahok, dalam pembangunan rusun ada kecurangan fondasi yang seharusnya 30 meter hanya dibangun 20 meter atau alat pemadam kebakarannya tidak berfungsi dengan baik.
Menurut Ahok, bila pihaknya pun menemukan kecurangan itu maka Pemprov DKI akan memutuskan kontrak untuk mendaftarhitamkan kontraktor tersebut serta menggugatnya. "Makanya kami putuskan blacklist, mungkin habis Pilkada akan tinjau. Kalau sekarang aku ke sana, aku dikira kampanye lagi ke rusun, saya mau ke Rusun Jatinegara seolah-olah kampanye," ujarnya.
Selain itu, pejawat itu juga sudah meminta kepada dinas yang terkait, yakni Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta untuk dapat ikut mendengar dan melihat langsung permasalahan yang dihadapi para warga. "Secara prinsip dinas terkait sudah ikut sekarang sehingga langsung lebih cepat, Jadi kami harap, sebetulnya makin lama makin tidak banyak orang harusnya," terang Ahok.
Menurut Ahok, bila pelayanan di tingkat bawah semakin baik, maka laporan para warga dipastikan akan berkurang. Meskipun, ada saja laporan yang masuk melalui surat saja atau melalui komunikasi WhatsApp atau surat elektronik yang tidak bisa diselesaikan. Akibatnya, warga harus datang sendiri ke Balai Kota untuk menjelaskan permasalahannya.