REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) menganggap Islamic Solidarity Games 2017 sebagai ajang uji coba jelang SEA Games di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Kami mengikutsertakan tiga cabang akuatik yaitu renang, loncat indah, dan polo air. ISG ini menjadi sasaran antara karena kami membidik SEA Games sebagai target utama," kata Sekretaris Jenderal PB PRSI Ali Patiwiri di Jakarta, Senin (17/4).
Meskipun tidak menargetkan perolehan medali atau peringkat, PRSI tetap menganggap kejuaraan multicabang olahraga negara-negara Islam itu sebagai tolok ukur prestasi atlet-atlet nasional menuju SEA Games 2017.
"ISG akan menjadi salah satu kejuaraan penilaian promosi dan degradasi bagi atlet-atlet yang akan ikut SEA Games. Jika catatan waktu atau nilai yang diraih atlet-atlet yang mengikuti ISG kurang bagus, mereka akan diganti atlet lain di Malaysia," katanya.
PRSI, lanjut Ali, mengusulkan 20 atlet pelatnas renang kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Ia mengaku belum mengetahui jumlat atlet yang akan berangkat ke Azerbaijan karena masih menunggu keputusan KOI.
Sebelumnya, Kepala Bidang Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Baku Anggraeni Widiastuti mengatakan Azerbaijan siap menerima 110 atlet Indonesia yang akan mengikuti 13 cabang olahraga dalam Islamic Solidarity Games 2017.
Tiga belas cabang olahraga yang akan diikuti Indonesia adalah bola basket, bola voli, menyelam, akuatik, atletik, para atletik, senam, judo, karate, menembak, taekwondo, angkat beban, dan wushu.