REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekitar 62 ribu personel aparat keamanan akan dikerahkan untuk menjaga situasi Pilkada putaran kedua, Rabu (19/4). Jumlah tersebut terdiri dari anggota Polri, TNI dan Perlindungan Masyarakat (linmas).
“Untuk pengamanan kami sudah siapkan sekitar 62 ribu dari unsur Polri, TNI dan anggota linmas,” ujar Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian, di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (18/4).
Dari 62 ribu aparat tersebut, akan dikerahkan 20 ribu anggota Polri dan 15 ribu anggota TNI. Sedangkan untuk anggota linmas sendiri, akan ada 26 ribu anggota yang dikerahkan.
Kepolisian mengatakan, tidak semua aparat diturunkan di TPS. Menurut kapolri, ada sekitar 10 ribu anggota Polisi yang berpatroli atau berjaga-jaga di wilayah-wilayah yang telah ditentukan.
“Kekuatan kita yang stand by ada 10 ribu dari Polri,” ujar Tito.
Kapolri juga mengaku telah mengerahkan kekuatan cadangan. Namun ia tidak menjelaskan secara rinci jumlah dari pasukan cadangan tersebut.
“Kemudian masih ada kekuatan lain cadangan, baik yang di bawah komando langsung Kapolri tingkat Mabes mau pun ada yang langsung di bawah kendali bapak Panglima," kata Tito.
Tito mengatakan, kepolisian akan menjaga jalannya pilkada demi menjamin hak masyarakat dalam memilih gubernur. Ia berharap, pesta demokrasi besok dapat berjalan aman dan tertib. “Silakan menggunakan hak pilih, hak politik, dengan sebebas-bebasnya. Ini dijamin oleh pemerintah,” kata dia.