REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan A Tonny Budiono mengatakan pemerintah memang hendak meformulasikan tarif logistik. Ia mengatakan kebijakan ini untuk bisa bersaing dengan negara lain dan menarik para pengusaha asing untuk bisa melakukan bongkar muat di Indonesia.
Tonny mengatakan efisiensi biaya menjadi salah satu perhatian pemerintah saat ini setelah menurunkan dwelling time atau lama bongkar muat barang. Ia mengatakan, ketika dwelling time sudah baik, maka harga yang bersaing bisa meningkatkan daya tarik.
"Komsentrasinya penurunan biaya logistik, lalu lihat cost structure masing masing item mana yg bisa diturunkan, supaya daya saing makin tinggi," ujar Tonny di Kantor Kemenko Maritim, Selasa (18/4).
Ia mengatakan setidaknya, jika memang ada harga yang tak bisa diturunkan, atau efisiensi sudah dicapai dalam taraf equilibrium, Tonny mengatakan pemerintah akan menjaga agar biaya logistik tidak naik. Ia mengatakan saat ini Kementerian Perhubungan sedang memetakan struktur biaya dan elemen apa saja yang bisa diturunkan harganya.
"Kita harus lihat dulu, belum kita lihat lagi, kita lihat dan kita bahas karena ini melibatkan stakeholder juga, karena kita nggak bisa putusin sendiri. Kalau kita putuskan lalu stakeholder nolak kan nggak bisa. Apalagi setiap kebijakan harus dibahas sama stakeholder," ujar Tonny.