Selasa 18 Apr 2017 18:57 WIB

Cetak Sejarah, Narapidana se-Indonesia akan Lantunkan Alquran Serentak

Warga mengikuti Khataman Akbar Nusantara Mengaji di Masjid Siti Rawani, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Warga mengikuti Khataman Akbar Nusantara Mengaji di Masjid Siti Rawani, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—  Lantunan Alquran akan menggema di seluruh  lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan)Indonesia dengan melibatkan para narapidana (napi).  

Kegiatan yang terselenggara berkat kerjasama Nusantara Mengaji bekerja sama dengan Direktorat Jenderal  Pemasyarakatan (Dirjen Pas) Kemenkumham RI ini akan berlangsung serentak pada Kamis (20/4) pukul 09.00 WIB.

Menurut Sekretaris Dirjen Pas Kemenkumham, Sri Puguh Utami, acara seperti ini belum pernah diselenggarakan sebelumnya. “Ini adalah terobosan baru,” kata dia dalam keterengan persnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Selasa (18/4). 

Dia mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk mengajak para napi menghayati kitab suci mereka, sehingga ketika kembali ke masyarakat, mereka memahami peran manusia sebagai pemimpin dan hamba Allah SWT yang mempunyai kewajiban menaati peraturan yang berlaku.

Selain itu, menurut Utami, ada beberapa napi yang belum bisa membaca kitab suci mereka. Untuk itu kegiatan membaca Alquran ini penting untuk  melatih mereka belajar melantunkan Alquran.

Sejumlah tokoh diagendakan hadir dalam kegiatan ini akan dipusatkan di Rutan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur ini. Di antaranya Inisiator Nusantara Mengaji, Muhaimin Iskandar, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Hamonangan Laoly, Menteristekdikti M Nasir, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, Rektor UIN Jakarta, Dede Rosyada, Kornas Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid, mantan menteri Perindustrian, Saleh Husin, dan anggota DPR RI, Abdul Kadir Karding.

Koordinator Nasional Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid mengatakan napi perlu diajak mengaji bersama agar mental dan spiritual mereka semakin baik dan kuat, sehingga dapat meminimalisir pelanggaran-pelanggaran 

Membaca Alquran, imbuh Jazilul, juga dapat mendatangkan ketenangan bagi napi, dengan demikian akan mengurangi stres dan tekanan yang dihadapi dalam tahanan.

Dia menjelaskan, khataman serentak ini dilakukan selama dua jam saja. Seperti lazimnya dilakukan Nusantara Mengaji, para peserta sebelumnya sudah diberi bagian bacaan masing-masing. 

Bagi napi yang belum bisa membaca Alquran, tutur dia, mereka hanya membaca lima halaman saja, namun bagi napi yang sudah bisa membaca, maka ia membaca satu juz Alquran. Dengan demikian, diperlukan waktu tidak lebih dari dua jam untuk khatam bersama-sama. 

Selain napi, acara ini juga melibatkan jamaah Nusantara Mengaji yang tersebar di seluruh Indonesia, mereka akan bergabung di rutan dan lapas terdekat di masing-masing kota. 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement