Selasa 18 Apr 2017 22:11 WIB

Harga Cabe di Bali Masih di Atas Rp 50 Ribu

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Karta Raharja Ucu
Pedagang sedang memilah cabe merah di pasar tradisional (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pedagang sedang memilah cabe merah di pasar tradisional (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Hingga Selasa (18/4), harga cabe kecil di Denpasar Bali, masih berada di atas Rp 50 ribu. Walau ada penurunan, namun penurunannya tidak signifikan, hanya turun Rp 500 per kilogram. "Karena harga di pasar masih tinggi, kami juga menjualnya sesuai dengan harga pengambilan," kata pedagang sayur keliling, Sumarno.

Pedagang sayur yang tinggal di kawasan Pekambingan Denpasar Barat itu mengatakan, dibandingkan dengan harga cabe kecil dua bulan lalu, harga sekarang sudah jauh menurun. Namun sebutnya, sejak dua pekan terakhir, harga cabe kecil masih bertahan di atas Rp 50 ribu.

"Kalau pengambilannya sydah tinggi, harga ecerannya juga mengikuti. Karena kami kan harus dapat untung," kata Marno.

Sementara itu di sejumlah pedagang eceran, cabe kecil dijual dengan harga sampai Rp 8.000 per ons. Namun sampa di tingkat pedagang keliling, cabe kecil dijual per bungkus dengan harga Rp 2.000, di mana per bungkus isinya hanya sekitar 15 biji.

Kabid Metrologi dan Tertib Niaga Dinas Perindustrian dan Perdagangan Denpasar, Jarot Agung Iswahyudi, membenarkan, harga cabe kecil masih bertahan di atas Rp 50 ribu. Namun sebutnya, antara pasar yang satu dengan lainnya, terdapat selisih yang lumayan besar.

Dari hasil pemantauan yang dilakukan Disperindag Debpasar, Jarot mengatakan, harga cabe termurah di pasar Agung, yakni Rp 53 ribu, sedangkan termahal di pasar Pula Kerti Rp 58 ribu sekilo. Dengan berlalunya hari raya ummat Hindu di Bali, yakni Nyepi, Galungan dan Kuningan, Jarot yakin harga cabe akan turun lagi.

"Sekarang kan cuaca sudah mendukung, biasanya harga cabe juga dipengaruhi oleh cuaa. Kalu lagi hujan, biasanya naik, kalau musim panas, biasanya terus turun," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement