Rabu 19 Apr 2017 05:45 WIB

Ini Kronologi Mobil yang Diberondong Peluru karena Kabur Saat Razia

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota polisi melakukan razia kendaraan. (ilustrasi).
Foto: Antara/Noveradika
Anggota polisi melakukan razia kendaraan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah mobil sedan Honda City diberondong tembakan oleh dua orang anggota Polres Lubuk Linggau dari dalam mobil patroli lalu linta, Selasa (18/4). Sedan Honda City ditembak karena terus melaju meski telah disetop polisi dalam razia pemeriksaan kendaraan.

Dari keterangan kepolisian yang diterima Selasa (18/4), kronologis kejadiannya bermula ketika polisi dari Satuan Sabhara, Lantas dan Polsek Linggau Timur melakukan razia di Jalan Patmawati Lingkar Timur, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, pada sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (18/4).

Saat sedan hitam berplat BG 1488 ON yang dikemudikan Indra itu melintas di lokasi razia, polisi pun menyetopnya. Namun, sedan yang ditumpangi enam orang itu tidak mau berhenti. Sehingga, dua anggota dari Polres Lubuk Linggau, Brigpol Malingga X dari Satuan Sabhara dan Firman dari Satuan Lantas Polres Lubuk Linggau, pun melakukan pengejaran.

Dalam pengejaran, mobil patroli lantas jenis Mitsubshi Kuda tersebut dikendarai oleh Firman. Tidak lama kemudian, mobil patroli itu dapat menyalip sedan hitam tersebut. Meski sudah disalip, sedan hitam ini tetap tidak mau berhenti dan berusaha melarikan diri.

Hingga akhirnya, saat berada di simpang periok Jalan Yos Sudarso, sedan hitam tersebut ditembak oleh Malingga dari dalam mobil patroli lantas. Malingga melesatkan tembakan dengan menggunakan senjata api laras panjang jenis V2. Setelah ditembak, barulah sedan hitam berhenti namun dengan meninggalkan korban.

Dari enam penumpang sedan hitam itu, satu di antaranya tewas karena mengalami luka tembak pada paha kiri, dan perut sebelah kiri hingga menembus punggungnya. Lima korban lain terkena luka tembakan.

Seluruhnya dibawa ke RSUD Sobirin Lubuk Linggau, termasuk yang meninggal dunia. Enam korban yang terkena tembakan, yakni Novian (30 tahun), Gentar Wicaksono (3 tahun), Dewi alina (39 tahun), Surini (50 tahun/meninggal dunia), Indra (35 tahun), Gatot sundari (29 tahun).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement