REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peserta Tamasya Al Maidah yang berkumpul di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, tetap akan mengawal tempat pemungutan suara (TPS) dalam Pilkada DKI Jakarta yang diselenggarakan hari ini, Rabu (19/4).
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, Rabu pagi ini, peserta Tamasya Al Maidah tampak berpencar di kawasan Masjid Istiqlal. Sebagian lainnya ada juga yang duduk di depan masjid. Bahkan, sudah ada yang mulai terjun ke TPS.
Salah seorang peserta yang akan menuju TPS, Supri (30 tahun) mengakui bahwa massa yang akan mengawal TPS tidak banyak. Hal ini karena relawan dari daerah yang sebelumnya akan ke Jakarta banyak yang dihalau oleh kepolisian.
"Ini karena memang banyak yang ditahan polisi. Bahkan, di sini saja sejak semalam ada juga polisi yang jaga, sehingga saya harus cari tempat tidur di luar. Alhamdulillah karena pertolongan Allah nemu tempat," ujarnya saat berbincang dengan Republika.co.id.
Relawan Asal Cibonong tersebut pagi ini akan memantau TPS yang berada di kawasan Budi Kemuliaan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia akan berangkat bersama kedua temannya dengan menggunakan kereta api. "Kita akan tetap kawal TPS walau keadaannya begini (sepi)," ujarnya.
Relawan lainnya, Adi Rohadi (45) juga mengaku akan tetap mengawal TPS. Namun, ia masih akan menunggu dulu di Masjid Istiqlal. Menurut dia, massa aksi Tamasya Al Maidah terlihat sepi lantaran saat ini mereka berpencar di masjid-masjid. "Tapi kalau kumpul mungkin banyak juga mas. Ini hanya dipisah-pisah," katanya.
Adi menuturkan bahwa ia melihat polisi yang berkeliaran di Masjid Istiqlal pada Selasa (18/4) malam. Menurut dia, perilaku polisi tersebut merupakan intimidasi agar massa Al Maidah tak berkumpul di Masjid Istiqlal.
"Polisinya memang tidak menegur, tapi mereka mengintimidasi. Rencananya saya hari ini juga akan ke TPS untuk memantau bentuk kecurangan," kata warga yang bertempat tinggal di daerah Pademangan tersebut.