Rabu 19 Apr 2017 14:29 WIB

Masjid Persatukan Ragam Komunitas Muslim Korea Selatan

Muslim di Korea melangkah ke;uar dari salah satu masjid di Seoul.
Foto: EPA
Muslim di Korea melangkah ke;uar dari salah satu masjid di Seoul.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Muslim di Korea Selatan adalah komunitas yang kaya dengan keberagaman latar belakang etnis dan budaya. Komunitas Muslim di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Buddha ini, kebanyakan adalah para pekerja asing dan imigran dari berbagai negara Muslim, terutama dari kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan.

Sementara orang-orang asli Korea yang Muslim, kebanyakan berasal dari para mualaf yang masuk Islam saat berlangsung Perang Korea. Keberagaman dialek, warna, dan kewarganegaraan dalam komunitas Muslim di negeri ginseng inilah yang membuat Haseeb Ahmad Khan selalu terkagum-kagum manakala ia singgah di sebuah masjid di sebuah kota di Korea Selatan.

''Di sini ada beberapa orang Korea. Yang lainnya berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Uzbek. Ada juga beberapa Muslim asal AS. Muslim di sini sedikitnya berasal dari 12 sampai 14 negara di dunia,'' kata pengusaha asal Pakistan yang sudah 10 tahun tinggal di Korea Selatan.

Menurut Haseeb, jumlah Muslim di Korea Selatan terus bertambah, terutama di kota besar seperti Busan. Muslim di kota ini sudah membuka sekolah Islam sendiri. ''Meski sekolahnya kecil, cukup untuk mengakomodasi anak-anak mereka untuk mendapatkan pendidikan yang Islami,'' ujar Haseeb.

Data dari Korea Muslim Federation (KMF) yang didirikan sejak 1967 menyebutkan, jumlah Muslim di Korea Selatan sekarang ini mencapai 120.000-130.000 orang, terdiri atas Muslim Korea asli dan para warga negara asing. Jumlah orang Korea asli yang Muslim sekitar 45.000 orang, selebihnya didominasi pekerja migran asal Pakistan dan Bangladesh.

Sebagai kelompok masyarakat minoritas, masjid menjadi tempat penting bagi Muslim Korea Selatan untuk saling bertemu dan bersilaturahim. Sepuluh tahun lalu, belum banyak masjid di negara ini. Tapi sekarang, masjid-masjid sudah banyak tersebar hampir di seluruh kota besar di Korea Selatan. Masjid terbesar adalah Masjid Sentral Seoul yang berlokasi di distrik Itaewon.

''Kami punya lebih dari 10 masjid di kota-kota besar seperti Gwangju, Busan, dan Daegu. Masjid di sini bukan sekadar tempat untuk shalat, tapi juga tempat berkumpul komunitas Muslim, terutama usai shalat Jumat. Mereka saling bercerita dan mendengarkan satu sama lain,'' imbuh Haseeb.

''Contohnya, jika ada jamaah yang sakit, mereka bersama-sama datang menjenguk ke rumah sakit. Atau, jika ada yang butuh pertolongan, mereka akan mencari cara untuk bisa memberikan bantuan,'' sambung Haseeb.

Masjid juga menjadi pusat informasi bagi warga Korea yang ingin belajar Islam. Masjid-masjid di Korea Selatan menyediakan bahan-bahan bacaan dan audio yang diberikan gratis buat mereka yang ingin mempelajari Islam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement