Rabu 19 Apr 2017 17:57 WIB

Populi: Isu Pilkada DKI Sudah Jadi Isu Nasional

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Bayu Hermawan
Direktur Public Opinion & Policy Research atau Populi Center Usep S. Ahyar
Foto: Gumanti Awaliyah
Direktur Public Opinion & Policy Research atau Populi Center Usep S. Ahyar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Public Opinion and Policy Research atau Populi Center, Usep S. Ahyar mengatakan isu-isu Pilkada DKI semenjak putaran pertama, sebenarnya sudah menjadi isu nasional, bukan hanya Jakarta. Menurutnya, isu-isu dalam Pilkada DKI Jakarta bukan tidak mungkin akan digulirkan dalam Pilkada Jawa Barat dan Jawa Timur.

"Ya isu seperti di DKI juga bisa saja dimainkan di wilayah lain di Indonesia seperti Jabar atau Jatim, namun faktor-faktor lain juga berpengaruh. Misal, calon yang diusung, partai yang mengusung dan lain- lain," jelas Usep saat ditemui Republika.co.id, di Sekretariat Populi Center, Jakarta Barat, Rabu (19/4).

Usep memberikan contoh kasus yang sebelumnya terjadi di Pilkada Banten. Pasangan calon Rano Karno dan Embay Mulya, kalah dari pasangan calon Wahidin-Andhika karena isu yang dimainkan hampir sama dengan isu DKI Jakarta.

"Di Banten itu menurut survei kami, sentimen-sentimen yang diberikan juga sama, isu PKI, isu sara, Rano dari PDIP nanti kedepannya gini gini. Dan menurut saya Jabar juga begitu, Jabar selatan apalagi. Ya Jatim juga," katanya.

Menurut Usep, ini sesuai dengan survey yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Populi Center terkait fundalism Islam di Indonesia. Ternyata hasil survei tersebut sangat potensial sekali di Indonesia. Terlepas dari daerah seperti Aceh, lanjut Usep, daerah lain di Indonesia pun sama kuatnya. Meskipun begitu, di daerah-daerah tersebut tidak kuat seperti di Jakarta isunya karena tidak ada agen politik yang bermain.

"Di Jakarta, ketemu dengan agen politik dan momennya pas," tegas Usep.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement