REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Public Opinion and Policy Research atau Populi Center, Usep S. Ahyar mengatakan isu-isu Pilkada DKI semenjak putaran pertama, sebenarnya sudah menjadi isu nasional, bukan hanya Jakarta. Menurutnya, isu-isu dalam Pilkada DKI Jakarta bukan tidak mungkin akan digulirkan dalam Pilkada Jawa Barat dan Jawa Timur.
"Ya isu seperti di DKI juga bisa saja dimainkan di wilayah lain di Indonesia seperti Jabar atau Jatim, namun faktor-faktor lain juga berpengaruh. Misal, calon yang diusung, partai yang mengusung dan lain- lain," jelas Usep saat ditemui Republika.co.id, di Sekretariat Populi Center, Jakarta Barat, Rabu (19/4).
Usep memberikan contoh kasus yang sebelumnya terjadi di Pilkada Banten. Pasangan calon Rano Karno dan Embay Mulya, kalah dari pasangan calon Wahidin-Andhika karena isu yang dimainkan hampir sama dengan isu DKI Jakarta.
"Di Banten itu menurut survei kami, sentimen-sentimen yang diberikan juga sama, isu PKI, isu sara, Rano dari PDIP nanti kedepannya gini gini. Dan menurut saya Jabar juga begitu, Jabar selatan apalagi. Ya Jatim juga," katanya.
Menurut Usep, ini sesuai dengan survey yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Populi Center terkait fundalism Islam di Indonesia. Ternyata hasil survei tersebut sangat potensial sekali di Indonesia. Terlepas dari daerah seperti Aceh, lanjut Usep, daerah lain di Indonesia pun sama kuatnya. Meskipun begitu, di daerah-daerah tersebut tidak kuat seperti di Jakarta isunya karena tidak ada agen politik yang bermain.
"Di Jakarta, ketemu dengan agen politik dan momennya pas," tegas Usep.