Rabu 19 Apr 2017 19:03 WIB

Bank BJB Salurkan Kredit Rp 200 Miliar untuk Andalan Finance

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas melayani nasabah di salah satu kantor pelayanan Bank BJB Syariah, Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (18/4).
Foto: Mahmud Muhyidin
Petugas melayani nasabah di salah satu kantor pelayanan Bank BJB Syariah, Jalan Braga, Kota Bandung, Selasa (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB), melanjutkan kerja sama fasilitas kredit pembiayaan dengan PT Andalan Finance Indonesia (AFI)  untuk ketiga kalinya. Tahun ini, nilainya mencapai Rp 200 miliar.

Menurut Direktur Komersial Bank BJB Suartini, kerja sama antara Bank BJB dan AFI ini merupakan perjanjian ketiga dalam bentuk kredit modal kerja pada lembaga pembiayaan. Dengan adanya penambahan fasilitas kredit ini, total pinjaman yang telah diterima AFI dari Bank BJB sebesar Rp 350 miliar. Selain perjanjian bilateral, Bank BJB juga turut berpartisipasi dalam perjanjian kredit sindikasi dengan AFI sebesar Rp 260 miliar.

"Sehingga total pendanaan dari Bank BJB kepada AFI sebesar Rp 610 miliar,” ujar Suartini dalam rilis korporasi, Rabu (19/4).

Suartini mengatakan, Andalan Finance Indonesia merupakan nasabah potensial Bank BJB baik untuk produk funding maupun landing. “Strategi ke depan, kita akan mengembangkan dan menumbuhkan kerjasama baik secara bilateral maupun sindikasi,”  katanya.

AFI, kata dia, rencananya akan menggunakan fasilitas pendanaan dari bank bjb untuk mendukung target penyaluran pembiayaan pada 2017, yang diproyeksikan akan tumbuh sebesar 11 persen dibandingkan dengan perolehan tahun lalu.

“Hingga Maret 2017, AFI telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp 692 miliar atau meningkat sebesar 85 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu,” katanya.

Menurut Suartini, komposisi pembiayaan mobil bekas masih mendominasi. Yakni, sebesar 80 persen. Sedangkan sisanya, sebesar 20 persen merupakan pembiayaan mobil baru.

Suartini mengatakan, Bank BJB terus memperkuat posisi sebagai lembaga intermediasi yang ditunjukan dengan keberhasilan perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit mencapai 14,2 persen secara year on year(yoy).

Dari sisi segmentasi, kata dia, bank bjb terus meningkatkan penyaluran kredit seluruh segmen bisnis dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen konsumer yang mencapai 15,7 persen menjadi Rp 44,2 triliun pada Desember 2016.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement