REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- CEO United Airlines Oscar Munoz berencana mengunjungi Cina sebagai bentuk reaksi atas tindakan kasar menyeret penumpang berkewarganegaraan Amerika-Asia keluar dari pesawat tersebut.
Maskapai penerbangan tersebut sangat perhatian atas insiden itu karena dapat berdampak pada penjualan tiket kepada pelanggan berkewarganegaraan Cina, sebagaimana dikutip laman berita Chinaplus di Beijing, Kamis (20/4).
United setidaknya mengendalikan 20 persen dari total lalu lintas penerbangan AS-Cina dan bermitra dengan maskapai penerbangan milik pemerintah Cina, Air China. Pada pekan lalu, David Dao dipaksa meninggalkan tempat duduknya saat awak pesawat United berupaya mendapatkan tempat duduk karena penerbangan tersebut telah menjual tiket melebihi kapasitas.
Baca: [Video] United Airlines Seret Penumpang Keluar Pesawat Hingga Terluka
Dao menolak memberikan tempat duduk karena sudah ada janji dengan pasiennya pada keesokan harinya. Kemudian dia diseret keluar dari kabin pesawat oleh dua orang petugas keamanan.
Dua gigi depan pria berusia 69 tahun yang beremigrasi dari Vietnam ke AS itu rompal dan hidungnya berdarah, demikian kata kuasa hukumnya. Perlakuan terhadap Dao menimbulkann kemarahan dari sejumlah komunitas masyarakat Asia.
Sekelompok masyarakat Asia di AS, termasuk di Vietnam dan Cina, menyerukan boikot terhadap United. Insiden yang dialami oleh Dao tersebut juga menghiasi halaman utama sejumlah media arus utama di Cina, termasuk juga CCTV, saluran televisi terbesar milik pemerintahan Cina.
Gambar penyeretan Dao juga menjadi viral di media dalam jaringan dan media sosial di daratan Cina tersebut.
Baca: Netizen Cina Marah, Sebut United Airlines Diskriminatif