Kamis 20 Apr 2017 12:53 WIB
Pilkada DKI

Pilkada DKI, HNW: Umat Islam Buktikan Bukan Kelompok Radikal

Rep: Muhyiddin/ Red: Bilal Ramadhan
Wakil ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat menghadiri diskusi publik bertajuk Menolak Lupa: Peringatan Mosi Integral M. Natsir Menghadirkan NKRI yang diselenggarakan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Ruang Pleno FPKS, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/4).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Wakil ketua MPR Hidayat Nur Wahid saat menghadiri diskusi publik bertajuk Menolak Lupa: Peringatan Mosi Integral M. Natsir Menghadirkan NKRI yang diselenggarakan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Ruang Pleno FPKS, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (3/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan calon Pilkada DKI Jakarta yang mayoritas didukung umat Islam, Anies Baswedan-Sandiaga Uno telah berhasil unggul dalam pencoblosan putaran kedua berdasarkan hasil penghitungan cepat pada Rabu (19/4) kemarin.

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid pun menyampaikan terima kasihnya kepada umat karena telah membuktikan bahwa umat Islam tak radikal dalam melaksanakan Pilkada DKI Jakarta.

"Saya sampaikan terima kasih kepada umat Islam yang telah membuktikan bahwa mereka bukan kelompok radikal dan tak menghadirkan anarki," ujar Hidayat usai berceramah dalam acara Milad Yayasan Teratai Putih Global di Masjid Al-Muhajirin Teratai Putih Global, Cimuning, Mustikajaya, Kota Bekasi, Kamis (20/4).

Ia juga memberikan apresiasi kepada semua pihak di Jakarta yang bisa melaksanakan Pilkada dengan damai dan lancar. Pasalnya, sebelumnya sempat dikhawatirkan ada kerusuhan, chaos, pengarahan masa dan sebagainya.

Ia juga menyampaikan terimakasihnya kepada KPU dan Bawaslu, aparat TNI dan Polri, serta seluruh elemen masyarakat Jakarta. "Termasuk juga kepada ulama dan habaib yang telah mengajarkan Islam yang damai, bertanggung jawab, berkontribusi tapi tak anarkis," ucapnya.

Menurut dia, umat Islam di Jakarta mempunyai peran penting dalam kesuksesan Pilkada DKI Jakarta, termasuk partai politik yang juga yang telah begitu dewasa. Namun, ternyata partai politik dapat memposisikan diri dengan sejuk, proporsional, dan demokratis.

"Ahok oun sudah menyampaikan selamatnya, partai-partai juga menyampaikan penerimaannya. Sekalipun masih harus menunggu hasil resmi dari KPUD," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement