REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Pengamat politik AS Hikam mengatakan, pentingnya semangat rekonsiliasi pasca-Pilkada 2017 DKI Jakarta baik pada tataran elite, maupun masyarakat umumnya. Karena pilkada putaran kedua yang telah digelar Rabu (19/4) adalah proses memilih pemimpin yang terbaik di antara yang baik.
"Pilkada DKI ini adalah memilih paslon terbaik dari yang baik, sehingga perlunya rekonsiliasi pascaPilkada untuk seluruh jajaran masyarakat," kata Hikam saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (20/4).
Sebelumnya, dari hasil hitung cepat beberapa lembaga survei seperti Populi Center, LSI Denny JA, SMRC, Median, PolMark Indonesia, pasangan calon nomor urut tiga Anies-Sandi dinyatakan unggul dengan selisih sekitar 15-17 persen dari kompetitornya, yaitu pejawat gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki-Djarot.
Hikam mengatakan, kepada pasangan calon yang unggul dan akan menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 kelak, bahwa tantangan nyata Ibu kota Republik Indonesia ini masih banyak sekali.
Seperti pertumbuhan ekonomi, lanjut Hikam, perataan kesejahteraan, pembangunan infrastruktur, peningkatan mutu pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, dan proteksi lingkungan.
"Tapi bukan hanya itu, rasanya ada yang tidak kalah penting yaitu kewaspadaan terhadap ancaman bagi keamanan nasional, khususnya bahaya primordialisme dan sektarianisme serta SARA," ujarnya.
Hikam menambahkan jika 'tenun kebangsaan' tercabik maka tidak ada pembangunan sehebat apa pun yang mampu mempertahankan keutuhan dan persatuan bangsa Indonesia, termasuk Jakarta.