REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad telah didiskualifikasi dalam pemilihan presiden, yang akan diselenggarakan pada 19 Mei mendatang. Keputusan tersebut disampaikan Dewan Wali Iran pada Kamis (20/4).
Ahmadinejad melakukan langkah yang cukup mengejutkan dengan mendaftarkan diri sebagai kandidat presiden Iran pekan lalu, setelah sempat mengatakan tidak akan mencalonkan diri. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei juga telah mendesaknya agar tidak kembali mencalonkan diri.
Ahmadinejad meninggalkan jabatannya pada Agustus 2013 setelah berkuasa selama dua masa jabatan. Semasa kepimpinannya, Iran terpecah belah di dalam negeri, terisolasi secara internasional, dan berjuang sendiri secara ekonomi.
Pada 2009, pemilihan kembali Ahmadinejad disambut oleh demonstrasi besar-besaran. Demonstrasi itu merupakan yang terbesar, yang pernah melanda negara tersebut sejak Revolusi Islam tiga dekade sebelumnya.
Seperti dilansir Aljazirah, pendekatan populis Ahmadinejad dan sikapnya yang rendah hati menunjukkan dia masih menjadi tokoh populer di kalangan masyarakat miskin Iran.
Dewan Wali Iran mengatakan, mereka telah menyusun daftar akhir calon presiden pada Kamis (20/4). Kementerian Dalam Negeri Iran akan mengumumkan nama-nama kandidat pada Ahad (23/4).