Jumat 21 Apr 2017 13:17 WIB

Resmikan Pasar Klewer, Ini Permintaan Jokowi ke Pedagang

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nidia Zuraya
Calon pedagang melihat-lihat lapak dan kios yang akan ditempati untuk berjualan di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Senin (17/4).
Foto: Antara/Maulana Surya
Calon pedagang melihat-lihat lapak dan kios yang akan ditempati untuk berjualan di Pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Senin (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan bangunan baru Pasar Klewer, Solo pada Jumat (21/4) siang. Pasar yang sempat mengalami kebakaran pada 2014, kini telah siap ditempati pedagang untuk kembali berjualan.

Jokowi meminta agar pedagang dapat merawat bangunan pasar yang menghabiskan dana Rp 157,8  miliar. "Pasar Klewer ini mempunyai tempat di hati kita semua, menjadi ciri khas dan ikon kota Solo. Tidak boleh kalah dengan Mall besar, harus jadi pasar tradisional yang aman," kata Jokowi saat memberikan sambutan peresmian pasar tersebut.

Jokowi juga mengajak agar masyarakat untuk senang berbelanja di pasar tradisional. Terlebih jelas dia Pasar Klewer tak hanya menampung berbagai produk tekstil dan bahan jadi dari Solo. Melainkan juga produk-produk tekstil dari daerah lainnya.

"Inilah kebijakan pemerataan ekonomi yang pada hari ini kita sampaiakan,  sehingga tercipta keadilam sosial, keadilan ekonomi yang dirindukan," katanya.

Usai terbakar pada akhir 2014 lalu, aktifitas jual beli pasar Klewer dipindahkan ke alun-alun Keraton Kasunanan Solo. Pemerintah Pusat kemudian melalui Kementeian Perdagangan mengucurkan dana untuk pembangunan kembali pasar tekstil terbesar di Solo Raya itu. Pemerintah mengucurkan dana sebesar Rp 61,8 miliar untuk pembangunan pasar Klewer tahap pertama pada 2015.

Satu tahun kemudian, pemerintah kembali mengalokasikan anggaran sebesar Rp 96 miliar untuk penyelesaian pembangunan pasar. Kendati demikian dari pagu tersebut, usai hasil lelang anggaran yang digunakan sebesar Rp 81 miliar. Di pasar Klewer baru terdapat 1.714 kios dengan 1694 pedagang dan 945 pedagang pelataran.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement