REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri makanan dan minuman bersiap menyambut bulan suci Ramadhan yang akan jatuh pada akhir Mei mendatang. Ketua Umum gabungan pengusaha makanan dan minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama hari besar keagamaan tersebut, pihaknya telah meningkatkan produksi sejumlah produk makanan dan minuman tertentu hingga 100 persen.
"Produk tertentu seperti nata de coco, kolang kaling, sirup, biskuit kita tingkatkan produksinya 100 persen," ujar Adhi, pada Republika.co.id, Jumat (21/4).
Permintaan akan produk-produk tersebut, kata dia, memang selalu tinggi selama puasa dan Lebaran. Adhi menyebut, secara keseluruhan ada peningkatan produksi rata-rata 30 persen untuk semua produk makanan dan minuman. "Kita sejak April sudah mulai meningkatan produksi," tutur Adhi.
Tak hanya industri makanan dan minuman yang bersiap menyambut Ramadhan dan Lebaran, toko-toko ritel juga melakukan hal serupa. Ketua Umum asosiasi pengusaha ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mendey mengatakan, rata-rata pengusaha ritel sudah mulai menambah stok barang sejak satu kuartal sebelumnya. "Kita sudah tingkatkan pasokan 30-40 persen ke distribution center sejak 3-4 bulan lalu."
Roy menyebut, peritel biasanya sudah mempelajari potensi permintaan produk-produk tertentu sejak jauh-jauh hari. Dengan manajemen seperti itu, kata dia, kestabilan harga dan ketersediaan stok di ritel modern dapat terjaga.