REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian tengah menelusuri pemilik mobil yang melarikan diri saat hendak dirazia di Jalan Patmawati Lingkar Timur, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, pada sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (18/4) lalu. Mobil tersebut diketahui menggunakan plat nomor palsu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto menuturkan pengemudi mobil sedan Honda City tersebut, Indra (32), memang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Selain itu, mobil itu menggunakan plat nomor palsu yakni BG 1488 ON.
Kepolisian pun melakukan pendalaman soal alasan kenapa plat nomor palsu yang digunakan dan kepemilikan mobil itu serta menelusuri apakah mobil tersebut hasil pinjaman atau bukan. Sebab, dalam pemeriksaan, polisi mendapati STNK yang bernomor polisi B Jakarta.
"Sementara ini yang kita dapatkan, pengemudi ini sengaja menghindari razia supaya tidak terkena sanksi karena yang bersangkutan tidak punya SIM. Kemudian plat mobil tersebut palsu, plat sebenarnya adalah plat B Jakarta milik sebuah yayasan," kata dia di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/4).
Sementara itu, kepolisian juga masih melakukan pemeriksaan terhadap Brigadir K yang diduga sebagai petugas yang menembak. "Jadi anggota tersebut sedang dalam pemeriksaan oleh Propam, baik Propam Polda Sumsel maupun Mabes Polri," lanjut dia.
Kepolisian juga melakukan pemeriksaan secara detail dalam proses razia itu sendiri. "Apa yang terjadi dalam razia, lalu adanya yang lari dari razia, lalu dikejar dan terjadi penembakan, itu ditelusuri secara detail sampai kepada penembakan korban," tutur dia.
Seperti diketahui sebelumnya, mobil sedan hitam berplat BG 1488 ON yang dikemudikan Indra itu melintas di lokasi razia, dan polisi pun menyetopnya. Namun, sedan yang ditumpangi enam orang itu tidak mau berhenti. Sehingga, dua anggota dari Polres Lubug Linggau, Brigadirr F dan Brigadir K, pun melakukan pengejaran.
Dalam pengejaran, mobil patroli jenis Mitsubshi Kuda tersebut dikendarai oleh Brigadir F. Tidak lama kemudian, mobil patroli itu dapat menyalip sedan hitam tersebut. Meski sudah disalip, sedan hitam ini tetap tidak mau berhenti dan berusaha melarikan diri.
Hingga akhirnya, saat berada di simpang periok Jalan Yos Sudarso, sedan hitam tersebut ditembak oleh Brigadir K dari dalam mobil patroli lantas. Brigadir tersebut melesatkan tembakan dengan menggunakan senjata api laras panjang jenis V2. Setelah ditembak, barulah sedan hitam berhenti namun dengan meninggalkan korban.
Dari enam penumpang sedan hitam itu, satu di antaranya tewas karena mengalami luka tembak pada paha kiri, dan perut sebelah kiri hingga menembus punggungnya. Lima korban lain terkena luka tembakan. Seluruhnya dibawa ke RSUD Sobirin Lubuk Linggau, termasuk yang meninggal dunia.
Enam korban yang terkena tembakan, yakni Novian (30), Gentar Wicaksono (3), Dewi Alina (39), Surini (50/meninggal dunia), Indra (35), Gatot Sundari (29).