Jumat 21 Apr 2017 15:37 WIB

Soal Anies Naik Helikopter, Ini Kata Sandiaga

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nidia Zuraya
Pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memberikan salam Oke Oce usai menggelar konferensi pers di Posko Pemenangan Paslon Anies-Sandi Kertajaya, Jakarta, Rabu (19/4).
Foto: Republika/ Wihdan
Pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno memberikan salam Oke Oce usai menggelar konferensi pers di Posko Pemenangan Paslon Anies-Sandi Kertajaya, Jakarta, Rabu (19/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno berpendapat, peristiwa Anies Baswedan menggunakan helikopter saat menuju Balai Kota DKI untuk menemui Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak perlu diperbincangkan. Sebab, menurutnya ada isu yang lebih penting, yakni proses rekonsiliasi untuk mempersatukan kembali masyarakat Jakarta.

"Kami ingin mengajak masyarakat jangan terlalu apriori, karena rekonsiliasi ini teramat penting. Jauh lebih penting dari isu-isu yang diangkat untuk memecah belah kita. Mari kita kesampingkan isu-isu negatif seperti itu. Kita fokuskan dulu untuk rekonsiliasi," kata Sandi di Masjid At-Taqwa, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (21/4).

Sandi meyakini, penggunaan helikopter yang dilakukan Anies saat akan menggelar pertemuan dengan Ahok bukan tanpa alasan. Menurutnya, itu dilakukan untuk mengejar pertemuan yang amat penting, mengingat jika menggunakan jalur darat, pertemuan tersebut bisa jadi tidak terkejar.

"Kalau Pak Anies harus mengejar pertemuan yang amat penting tersebut dan karena macet belum terselesaikan ya banyak moda transportasi," ucap Sandi.

Sebelumnya, Anies mengakui dirinya menaiki helikopter dari rooftop RS Siloam Jalan TB Simatupang menuju rooftop Hotel Aryaduta. Namun, dia menegaskan bahwa helikopter yang ia tumpangi bukanlah milik James Riyadi.

Helikopter yang ia tumpangi adalah milik pengusaha muda Erwin Aksa, yang memang selama ini selalu mendampingi Anies selama masa kampanye Pilkada DKI Jakarta. “Saya menghormati waktu yang disediakan oleh Pak Basuki yaitu pukul 07.45 WIB di Balai Kota dan tidak bisa terlambat karena pukul 8.15 WIB, beliau sudah harus berangkat dari Balai Kota ke pengadilan," terang Anies.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement