Jumat 21 Apr 2017 16:04 WIB

Pemenuhan SDM Fasilitas Kesehatan Tradisional di Jateng Terus Digenjot

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Fernan Rahadi
Poltekkes Kemenkes Surakarta
Foto: infopoltekkes.blogspot.com
Poltekkes Kemenkes Surakarta

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Saat ini ada tujuh rumah sakit dan 164 Puskesmas di Jawa Tengah (Jateng) yang dicanangkan akan membuka layanan kesehatan tradisional. Namun demikian jumlah tenaga kesehatan tradisional yang tersertifikasi masih sangat terbatas. Terutama untuk SDM yang ahli di bidang jamu.

Bahkan Sekretaris Dinas Kesehatan Jateng, Suharsi menyampaikan jumlah sumber daya manusia (SDM) yang memiliki kompetensi kesehatan tradisional belum mampu mencukupi kebutuhan di lapangan. "Jumlahnya (SDM) masih sedikit. Makanya perlu ada penguatan. Antara lain melalui pendidikan kesehatan tradisional," ujarnya saat ditemui di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Surakarta, Kamis (20/4).

Suharsi menyampaikan, lembaga pendidikan penyedia SDM kesehatan tradisional juga masih sedikit. Di Indonesia saja hanya ada satu perguruan tinggi yang memiliki Jurusan Jamu, yaitu Poltekkes Kemenkes Surakarta. Namun kebanyakan lulusan jurusan jamu malah diserap oleh industri.

"Kami sendiri berharap nantinya alumnus jurusan jamu bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan tenaga pelayanan kesehatan tradisional," ujar Suharsi. Menurutnya pendidikan formal jurusan jamu sendiri sangat dibutuhkan untuk menghindari penyalahgunaan jamu.