Sabtu 22 Apr 2017 06:09 WIB

Aerocare Australia Dituding Langgar Prosedur Keselamatan

Aerocare menolak klaim kalau perusahaannya menjalankan operasional yang tidak aman.
Foto: ABC
Aerocare menolak klaim kalau perusahaannya menjalankan operasional yang tidak aman.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Seorang mantan karyawan perusahaan Aerocare mengungkapkan insiden terkuncinya seorang pengawas secara tidak sengaja di ruang kargo dan menyebabkan pesawat tertahan untuk lepas landas dari Bandara Brisbane, tapi insiden ini tidak pernah dilaporkan ke otoritas keselamatan.

Ini hanya merupakan salah satu klaim yang diajukan oleh para pekerja dan mantan pekerja dari Aerocare, kontraktor penanganan bandara terbesar di Australia dan Selandia Baru, yang menyuarakan kekhawatiran atas faktor keselamatan serius dalam operasional perusahaan mereka.

Mantan pekerja lainnya di Aerocare mengatakan perusahaan ini juga membuat kesehatan penumpang terancam karena mempekerjakan anggota staf yang sama untuk membersihkan limbah toilet dan beberapa jam kemudian, mengisi air minum di pesawat.

Staf terkunci di kargo

Mantan karyawan Aerocare, Paul Ovetchkine
Paul Ovetchkine, mengatakan Aerocare tidak melaporkan insiden ini.

ABC News

Pada 2 November 2014, sebuah pesawat Boing 737 milik Maskapai Virgin sudah berada di tahap final persiapan untuk mengudara. “Itu merupakan penerbangan internasional, seluruh tas dan bagasi sudah dimasukan dan kami melakukan pemeriksaan terakhir di pesawat untuk memastikan tidak ada kerusakan, dan melakukan beberapa prosedur standar,” ungkap Paul Ovetchkine.

Ia merupakan salah satu anggota tim Aerocare yang bertugas di landasan pacu ketika itu. “Ketika saya berkeliling, saya menemukan sebuah pintu terbuka yang sebelumnya tertutup,” katanya.

“Saya melihat ke dalam dan saya tidak bisa melihat apa-apa di sana, sehingga saya tutup lagi pintu itu.” Yang tidak disadarinya adalah ketika dia menutup pintu itu pengawasnya masih berada di dalam ruang kargo tersebut.

Pengawas itu tergesa-gesa berlari ke pintu dan memanggil-manggil meminta bantuan. Paul Ovetchkine mengatakan, ia mendengar teriakan dari dalam pesawat dan menyadari apa yang telah ia lakukan. “Kami mendengar pintu digedor-gedor,” katanya.

“Begitu kami membukanya, pengawas itu muncul.”

Paul Ovetchkine meyakini, tuntutan dari perusahaan yang tidak masuk akal dan tenggat waktu pekerjaan berkontribusi pada kesalahan terkait faktor keselamatan yang telah dia lakukan. “Sudah jelas itu sebuah kesalahan – selalu saja [kami] terburu-buru untuk keluar dari pesawat tepat waktu, kami selalu harus mengikuti tenggat waktu tertentu untuk keluar dari pesawat. Saya sangat meminta maaf.”

Insiden ini tidak dilaporkan

Pesawat Virgin Australia
Petugas penanganan bagasi penumpang Aerocare secara tidak sengaja terkunci di ruang kargo pesawat Virgin airline pada November 2014.

ABC News: Giulio Saggin, file photo

Catatan internal Aerocare mengenai insiden ini menunjukan perwakilan perusahaan telah berbicara kepada Paul Ovetchkine “mengenai bahaya dari situasi tersebut” dan “perlu harus berhati-hati ketika menutup pesawat”. Tapi ketika menyangkut laporan atas insiden ini, Paul Ovetchkine mengatakan, dia diberitahu untuk tidak perlu menulis laporan insiden tersebut dan laporan itu akan ditangani oleh perusahaan.

“Biasanya, tentu saja, prosedurnya harus saya sendiri yang mengisi laporan insiden seperti itu tapi ketika itu prosedur mengisi laporan itu bukan diserahkan pada saya,” kata Ovetchkine.

Aerocare dan Virgin Airlines mengatakan, pihaknya telah menginvestigasi masalah tersebut secara internal. Aerocare mendapati petugas pengawas hanya sebentar saja terkunci di dalam kargo tapi mengklaim dia berhasil keluar sendiri dan tidak menggedor pintu.

Laporan itu juga mengatakan, pesawat tidak mengudara hingga sang pengawas ditemukan. Aerocare mengatakan, kasus pekerja yang terkunci di ruang kargo Boeing 737 bukan masalah keselamatan yang perlu dilaporkan ke Biro Keselamatan Transformasi Australia.

Ron Bartsch merupakan mantan kepala regulator keamanan dan kepatuhan Qantas dan mantan manager transportasi udara pada Otoritas Keselamatan Penerbangan Sipil. Dia sangat menentang kesimpulan yang diambil oleh Aerocare dan Virgin, dan meyakini kegagalan untuk melaporkan insiden ini kepada otoritas menyebabkan dilakukannya penyelidikan lebih lanjut.

“Ini merupakan insiden serius dan sesuatu yang dapat dilaporkan ke otoritas terkait.”

Air minum dan limbah ditangani staf yang sama

Jason Pugh
Jason Pugh mengklaim Aerocare selalu "berhemat".

Supplied: Jason Pugh

Jason Pugh menggambarkan, hari ketika dia berhenti bekerja untuk Aerocare pada bulan Agustus tahun lalu sebagai ‘momen yang menginspirasi’. Hari itu, dia mengalami sedikit kecelakaan saat mengendarai sebuah truk di tempat kerja –salah satu penyebab ia akui sebagai kesalahannya.

Tapi mengundurkan diri dari perusahaan -yang ia klaim ‘terlalu berhemat’ setiap saat, bahkan jika itu berisiko terhadap keselamatan penumpang -merupakan puncak dari keputusannya. Jason Pugh mengutip penanganan air dan limbah yang dilakukan Aerocare.

“Air dan limbah harus dilakukan oleh orang yang berbeda, untuk alasan yang jelas,” katanya.

“Orang yang mengisi air jelas tidak boleh mengeringkan limbah. Jika mereka melakukan hal itu, penumpang yang meminum air dapat berisiko terkontaminasi tinja.

“Namun demikian, Aerocare mempekerjakan orang yang sama untuk melakukan hal itu selama dua tahun,” kata Pugh.

Dia mengklaim, pelanggaran keselamatan ini secara rutin ditutupi di dalam laporan kinerja. “Semua penerbangan yang kami lakukan memiliki folder penerbangan, yang berupa sejumlah dokumen yang kita kirimkan ke maskapai, bandar udara dan Aerocare, untuk kemudian arsip itu mereka simpan,” katanya.

“Dan saya katakan sekitar 50 persen dari laporan itu dipalsukan. Mereka menulis satu orang menangani limbah, dan kemudian memalsukan orang lain di shift itu dan menyebut mereka yang mengerjakan tugas mengisi air minum.”

Jadwal kerja Jason Pugh di Aerocare
Jadwal kerja Jason Pugh di Aerocare pada hari sama penanganan air minum penumpang dan air.

Supplied: Jason Pugh

Jadwal kerja Jason Pugh menunjukan kalau dia diminta mengosongkan saluran pembuangan limbah pesawat di pagi hari dan mengurusi air minum penumpang pada sore hari. “Saya beberapa kali diminta melakukan tugas mengisi air minum dan mengosongkan saluran limbah di pesawat.”

Berpotensi meluas di seluruh industri

Aerocare awalnya sepakat untuk melakukan wawancara dengan ABC lalu kemudian menolaknya. Tapi dalam pernyataannya, Aerocare menolak klaim bahwa mereka menjalankan operasi yang tidak aman.

Aerocare mengatakan, catatan keselamatan mereka tanpa cela, tidak ada masalah pelanggaran keselamatan dari badan regulator dalam 25 tahun. Aerocare juga menambahkan bahwa perusahannya memiliki akreditasi keselamatan global tertinggi, dan telah memenangi berbagai penghargaan keselamatan dan lolos 180 audit tahun lalu, semua ini diraih sambil mempertahankan ‘pola pikir maskapai berbujet rendah’.

Jason Pugh mengatakan, audit oleh CASA tidak terlalu diperhatikan oleh Aerocare. “CASA itu tak ubahnya seperti lelucon,” katanya.

“Ada peringatan awal setidaknya 24 jam [sebelumnya] jika CASA akan melakukan inspeksi. Aerocare kemudian akan menarik staf dua kali lebih banyak pada jam kerja tertentu dan kemudian mereka akan menghubungi seluruh pengawas.”

“Itulah sebabnya mereka akan lulus audit CASA – karena mereka tahu CASA akan datang. Aerocare juga menolak tudingan menyiasati proses audit dari CASA tapi mengatakan memang beberapa kali menjadwalkan staf tambahan untuk memastikan pelaksanaan audit berjalan efisien.

Awal pekan ini, 83 persen pekerja Aerocare memilih untuk menerima kesepakatan negosiasi baru yang diajukan oleh perusahaan mereka. Di bawah kesepakatan baru itu, Aerocare telah meningkatkan lama jadwal giliran bekerja atau shift minimum dari 3 jam menjadi 4 jam, dengan pilihan pembagian giliran kerja.

Di dalam pernyataan itu Aerocare mengatakan, “ini merupakan dukungan yang kuat atas kondisi upah yang lebih baik dan manfaat lain yang kami tawarkan”. Namun demikian, organisasi Serikat Pekerja Transportasi mengkritik pilihan itu, selama libur akhir pekan panjang Paskah lalu mereka mengatakan bahwa pemungutan suara ini “kurang transparan dan diselenggarakan dalam iklim kerja penuh intimidasi dan ketakutan.”

Jason meyakini, upah dan kondisi yang diberlakukan oleh perusahaan telah menciptakan preseden yang berbahaya bagi pekerja dan pengguna penerbangan sipil.

“Keseluruhan industri akan menjadi jauh lebih berbahaya jika Aerocare bisa lolos dengan persoalan semacam ini, karena perusahaan lain akan mulai melakukan hal yang sama,” tuturnya.

“Jika perilaku keselamatan secara umum dari Aerocare meluas ke seluruh industri, maka tampaknya sangat mungkin suatu hari sebuah pesawat akan mengalami kecelakaan dikarenakan perilaku keselamatan seperti itu.”

Diterjemahkan pada pukul 17.00 WIB, 20/4/2017 oleh Iffah Nur Arifah. Simak beritanya dalam artikel berbahasa Inggris disini.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/pengawas-terkunci-di-ruang-kargo-pesawat/8459424
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement